 |
Noel : "we're brothers and we're fight, that's how brothers all over the world!" |
Hey, kids. Ane berpikir kali ini buat mengupload satu interview sungguhan yang selalu membuat ane ketawa tiap kali ane dengerin. Mungkin kalian tertarik? Terserah. I don't give a fucking shit, kids.
Alright, the thing is, it's a fourteen minutes of verbal mayhem. Audio ini berisikan rekaman wawancara Noel dan Liam Gallagher dari band mereka yang baru tahun kemarin bubar, Oasis. reputasi mereka yang sangat terkenal tentu saja, selain sebagai band terpenting era Britpop 90'an, karena mulut bacot mereka yang seringnya bikin orang terganggu, tapi lebih sering lagi... kocak. Kocak sangat.
Berpikir kalau gw kayak orang gak ada kerjaan sampai rajin banget nge-post beginian? Gak heran, mungkin ada benarnya. But once again, i don't give a fucking shit, man.
Jadi tentang apa sebenarnyakah interview Wibbling Rivalry yang terkenal ini? Isinya adalah wawancara yang penuh kata-kata kasar, lucu, dan rada filosofis (ketika mereka bicara tentang musik & rock'n'roll) antara Noel dan Liam dari kamar sebuah hotel pada tanggal 7 April 1994 di Glasgow. Untuk melihat isi wawancara yang sebenarnya dengan Bahasa Inggris ala Manchester (yang sungguh sulit dipahami) silakan lihat
disini. Tapi kalau kalian ingin memahami dengan terjemahan Indonesia, yang kulakukan sendiri, bisa baca dibawah.
Nah, percayalah, wawancara antar saudara kandung ini lucu betul!
Audio Wibbling Rivalry Oasis Part 1 : Noel's Track
Audio Wibbling Rivalry Oasis Part 2 : Liam's TrackHotel Forte Crest, Glasgow. Sekitar tengah malam..
Pewawancara (singkat jadi Q) : Bagaimana pendapat kalian soal reputasi kalian sebagai band penggila pesta?
Liam (L) : Aku memang begitu, seperti yang dia (Noel) katakan, aku pulang kerumah, dihukum oleh ibuku. Lalu dia menjitakku di kepala sambil berkata : "Ngapain sih kamu, anak nakal?"
Q : Apakah kau dapat jitakan lagi sepulang dari Amsterdam?
L : Oh, iya. Aku dijitak sepanjang waktu. Ibuku, dia menatapku dan berkata : "Kau bajingan sialan!", mengerti kan maksudku?
Noel (N) : Ini soal reputasi, kan? Yang...
L : Aku suka bagaimana itu terjadi. Mengingatkanku terus pada Stone Roses (band yang terkenal sebelum Oasis) . Aku senang betul hal itu. Aku ingin 2.000 orang berkumpul dan membicarakanku dengan cara yang salah. Aku ingin berada disana.
N : Whoa, tunggu sebentar. Bukan itu yang dia (pewawancara) maksud!
L : Itu yang dia maksud.
N : Dia itu lagi ngomongin 'reputasi'. Tentang soal diusir dari kapal feri sialan itu. Diusir dari kapal feri lalu dipindahkan itu bukan suatu hal yang bikin aku bangga!
L : Aku bangga.
N : Baik, kalau kau bangga diusir dari kapal feri, kenapa tidak kau pergi dan dukung West Ham? Lalu keluar dari band-ku, lalu jadi football hooligan (fanatik bola yang gila), sebab kita ini musisi kan? Bukan football hooligan!
L : Kamu tuh cuma sirik aja karena waktu itu cuma dikamar sambil baca buku-buku sialanmu...
N : Tidak! Dengar, ini ada
quote dari Marcus Russel (manajer band mereka)..
L : Ah, dia itu cuma orang bajingan sialan...
N : Diam kau, goblok! Dia turun dari feri setelah diusir dari sana. Sementara aku ditinggal di Amsterdam, (baiklah, sampai sini sudah kelewat kasar, ane gak mau cantumin disini, cari tahu aja sendiri artinya, kids!) with my dick out like a spare prick at a fucking wedding...!
L : bukan tindakan yang bagus.... (menggerutu)
N : Diam, diam! Dia (Marcus) turun dari feri dan berkata : "Ngapain sih kamu disini?!", orang-orang ini berpikir bahwa rock'n'roll adalah tentang "diusir dari kapal feri"
L : Tidak, aku tidak begitu.
N : Diam dulu! Nah.. orang-orang ini berpikir bahwa diusir dari kapal feri adalah rock'n'roll...
L : Nggak.
N : Diamlah! Orang ini berpikir bahwa diusir dari feri itu rock'n'roll. Kau tahu apa yang Marcus katakan padanya? Nah, dia bilang, "Rock'n'roll itu artinya, kau adakan konser, mainkan musik, kau pergi lalu kembali dan bilang pada penonton bahwa kau telah membuat mereka senang! Bukannya kau jadi orang aneh goblok dengan borgol ditanganmu.Itu namanya footbal hooliganisme, dan aku gak terima hal itu. Dan, dengar ya, mereka juga didenda ribuan pounds per-kepala...
L : Nggak. Kita gak didenda. Kau bisa sumpal ribuan pounds itu di bokongmu sampai keluar lewat mulut besar sialanmu!
N : (pergi ketoilet)
sementara Noel sibuk di toilet, Liam ditanya oleh pewawancara soal "keinginan band Oasis agar dicap sebagai 'bad boys'".
L : Dengar, aku tidak berpikir ingin mendapat imej sebagai "bad boys". Aku ingin mendapat imej sebagai "diriku sendiri". Dan kekacauan yang terjadi di kapal... itu karena kita sedang minum-minum. Aku suka minum. Aku memang begitu orangnya.
Noel : (bicara dari toilet) Kau tidak boleh minum, tolol!!
L : Siapa yang tidak boleh?! Kau ngomongin sesuatu lalu loncat ke masalah lain, aku sudah capek ngurusin itu.
N : (selagi Liam mencoba bicara Noel mengeluarkan teriakan dan sahutan yang mengejek) Eeyaree! Woah!
L : Diam! Diam! Aku bukan lagi bilang kalau aku bangga dengan semua kejadian itu... tapi begitulah adanya. Itulah yang sudah terjadi... (Noel berteriak makin keras), seperti yang Bobby Gillespie katakan : "Aku muak dengan band-band sialan yang gak ikutan situasi begini lagi....", band terakhir yang bikin gila-gilaan seperti ini adalah Sex Pistols. Mereka keluar kejalan dan sesuatu pasti terjadi. Begitulah keadaannya, begitulah mereka, dan begitu pula aku.. Aku selalu keluar dan bertemu dengan....
N : (keluar dari toilet) Omong kosong. Omong kosong. Omong kosong. Itu omong kosong!
L : Kau yang tutup mulut. Kau yang dari tadi menyudutkanku itu yang bicara omong kosong!
N : Kalau kau berpikir rock'n'roll berarti tentang ditangkap polisi....
L : Rock'n'roll itu berarti kau jadi diri sendiri! Dan itu yang terjadi semalam di kapal! Aku minum dan terlibat perkelahian! Itulah!!
N : Diam!! Diam, diam, maukah kau diam!? Rock'n'roll itu tentang musik. Musik. Musik. Musik. Musik. Bukan tentang KAU. Bukan tentang aku. Bukan tentang Oasis. Tapi musik!
L : Terus Sex Pistols itu apa?!
N : Siapa yang bicara tentang Sex Pistols??
L : Mereka adalah band terbaik yang pernah ada, atau salah satu yang terbaik!
N : Nggak! Mereka nggak gitu. Mereka cuma bikin satu album.
L : Apa mereka peduli??? Itulah kenapa mereka keren!!
N : Apa? (dengan nada super nyelekit), karena mereka ditangkap polisi jadi mereka KEREN? Karena Rolling Stones juga ditangkap polisi jadi mereka juga KEREN?
Fuck off, bullshit! Bullshit!!
L : Tapi mereka punya sesuatu....
N : Apa itu?
L :
Hidup, goblok kau.
N : Hidup? Kita juga punya kehidupan! Kita juga punya!
L : Kita gak punya itu kalau kamu mulai bertingkah begini! Apa kau mau jalan-jalan dengan gaya begitu?
N : Nggak, nggak sama sekali (berulang-ulang)
L : ...lalu naik ke panggung terus bertingkah kayak gini.....
N : Nggak, nggak... nggak... Kau yang berpikir diusir dari kapal feri berarti rock'n'roll. Ternyata bukan.
L : Aku gak bilang itu rock'n'roll
N : Tadi kau bilang begitu, goblok! Kau bilang 'It's rock'n'rooooooooooollll!, it's rock'n'rooooooooooollll!"
L : Aku cuma menertawakan saja! Dan sejauh yang kupahami, aku ikutan. Sekarang aku sudah keluar dari penjara. Aku tertawa dan berpikir, "yeah, bagus sekali kawan", itu sudah terjadi. Itulah kenyataan, kawan.
N : Kita bukan sekumpulan petinju, iya kan? Band ini adalah tentang musik. Bukannya tentang: diusir dari feri sialan! Kenapa kau gak sekalian saja turun kebawah sekarang, hancurkan bar dibawah, dan bilang semua orang kalau kau ADALAH vokalis Oasis?!
L : Soalnya aku gak mau. Sebab kalau sudah kulakukan, tak akan ada yang bisa menghentikanku.
N : Terus kenapa kau tidak buat kekacauan saja sekarang? Kenapa tidak kau lakukan
sesuatu seperti Keith Richard (gitaris Rolling Stones)? Lempar TVnya keluar jendela! Lempar TVnya keluar jendelaa..!!
L : Aku gak mau melakukan itu! Kalau aku mau maka sudah aku lakukan tadi! Tapi aku NGGAK mau! Aku bukan orang macam itu!
N : Terus macam apa kau?
L : Aku ini... aku ini macam... (meneguk bir G&T dengan suara keras). Begitulah aku.
N : Yeah, kau memang gitu. Tapi aku sedang bicara soal band kita disini. (bersambung ke part 2)