Rabu, 18 Agustus 2010

Rumah Orang Asing

Rumah itu ada disana, diujung gang
Tersembunyi oleh pohon akasia besar dan rindang

Malam ini aku memimpikan pemandangan itu
Tentang rumah yang sepuluh tahun lalu kukunjungi :
Rumahmu

Aku tak mengenalmu, juga tidak ingat bagaimana kau mengenalku
Tapi suatu hari kau mengajakku kerumahmu dan disanalah aku mengenal
arti dari tempat yang asing. Sangat asing.
Pertama kalinya kulihat seseorang memajang bendera Amerika besar di dinding kamar
yang terlihat dari sebuah jendela besar dekat pintu, banyak jendela besar, seakan
semua orang bisa melihat kedalam lewat jendela-jendela kaca itu

Bob Marley menatapku dengan tenang dari dinding kamar
Seekor anjing besar berlari kearahmu
Aku tidak mengenal siapapun teman yang memelihara anjing kecuali kau
Nenekmu (atau ibumu?) sedang merajut sesuatu diatas kursi goyang
Sementara angin semilir yang membawa aroma tanah berembus
memainkan rambut ikalmu yang pirang

Lalu kau tersenyum seperti malaikat
dan yang kutahu waktu seakan melambat seperti dalam mimpi

Kukatakan padamu, aku harus segera pulang atau ibuku akan marah besar,
kalau marah, dia akan memukulku dengan sapu lidi
Lagi-lagi kau tersenyum
dalam mimpiku kau mengatakan sesuatu, tapi tentu saja aku lupa apa itu.

Aku tahu semua ini hanya mimpi.
Aku memimpikan kenangan yang tiba-tiba bangkit.
Rumahmu, anjingmu, Bob Marley, dan nenekmu
Senyum dan rambut ikal yang pirang milikmu

Apakah bila manusia semakin dewasa maka kenangan bekerja semakin dramatis?
Ataukah mimpi sebenarnya adalah keinginan yang terpendam?
Ataukah sebenarnya kau ingin aku kesana lagi?

Rumah itu tentu saja tak ada lagi. digantikan oleh pertokoan dan perumahan.

Tapi kau dan rumahmu beserta isinya tersimpan selamanya dalam benakku
...sebuah tempat yang asing, magis, tapi indah
Rumah orang asing.
Rumah seorang teman yang terlupakan.

PS:
This poetry based on my real experience with a friend which i forget the name, someone with name 'Immanuela something', she's white, i mean not Indonesian girl---i told you i forget it already. When one day i dreamed about her house, i went to the location the house was. The house, of course, wasn't there but shops and people houses. I don't know where she is today but i believe she's also forget anything about me. Like i do. All the scenes which i remember were exactly the same like i saw in my dream. A big white house, with many windows, and a big tree beside it.



Selasa, 17 Agustus 2010

My 5 Best Fictional Guy Characters

Hy, kids! Ane ngepost lagi. Bagus. Mungkin suatu saat ane akan bosan ngepost (kemungkinan kecil), tapi sampai saat itu tiba--haha--ane bakal terus ngepost tiap kali ada sesuatu yang menarik. Tenang saja, buat nt yang nyasar ke blog ini, bagus sekali. Sebab ane gak berniat mempublikasikan blog ini seperti blogger-blogger menyedihkan lain, kau tahu kan? Yang sampai memajang iklan baris porno, bikin stiker alamat blog mereka sendiri, atau yang sampai ngebet pengen di follow ribuan orang. Zzzz... disini gak akan ada iklan baris dan hal-hal goblok seperti itu. Soalnya ane bukan nyari duit. Ane menulis bukan untuk kalian, kids.. tapi buat diri ane sendiri. Jadi kalau mau komentar ya silakan, gak mau? Silakan juga
Hiah, ngelanturnya kok jauh betul??!


Ane suka baca buku. Kadang-kadang beberapa buku sangat berpengaruh dalam cara ane bersikap. Berikut ini adalah tokoh-tokoh fiksi dari beberapa buku terbaik yang kubaca. Ada yang sama denganku?

5. Miles O'Malley

Jika ada novel fiksi yang kubaca berulang-ulang ratusan kali, itu pastilah novel The Highest Tide yang dikarang oleh Jim Lynch. Miles adalah si tokoh utama dan jadi penutur sudut pandang pertama tunggal dari novel ini. Sebab kenapa aku sangat menyukainya, karena dia itu sangat pintar soal ilmu pengetahuan kehidupan laut dekat rumahnya di Puget Sound. Meskipun hampir disangka anak ajaib oleh sebuah sekte agama, dan anak jenius oleh media lokal, tapi ia tetap rendah hati (malah rendah diri juga). Dia berpendapat, tak ada yang istimewa dari dirinya. Yang aneh justru mengapa orang-orang selalu luput dari hal-hal indah dan menarik seperti kehidupan bawah laut? Sudut pandang yang lugu tapi cerdas itulah yang kusuka darinya.

What he says:
"most people realize the sea covers two thirds of the planet, but few take the time to understand even a gallon of it. … Most people don't want to invest a moment contemplating something like that unless they happen to stroll low tide alone at night with a flashlight and watch life bubble, skitter and spit in the shallows. Then they'll have a hard time not thinking about the beginnings of life itself and of an earth without pavement, plastic or Man"

4. Huckleberry Finn

Dari novel modern klasik Amerika "The Adventures of Huckleberry Finn" karya Mark Twain yang kontroversial. Huck Finn adalah anak cowok biasa yang hidup di era perbudakan di Amerika. Dia nakal, usil, pintar, dan berani. Yang membuatku menyukainya adalah meskipun masyarakat mengecapnya sebagai "anak nakal tidak berpendidikan" tapi ketika ia bertemu dengan Jim, budak pelarian yang nekat kabur untuk bisa merdeka, ia menolongnya bahkan berteman dengannya sehingga dimulailah segala petualangan mereka berdua dinovel ini. Hubungan yang tidak biasa antara anak cowo kulit putih dengan budak pelarian dewasa inilah yang jadi poin menarik.

What he says :
"Well, it made me sick to see it; and I was sorry for them poor pitiful rascals, it seemed like I couldn't ever feel any hardness against them any more in the world. It was a dreadful thing to see. Human beings can be awful cruel to one another."

3. Holden Caulfield

Holden adalah tokoh fiksi rekaan JD Salinger di novelnya yang gak lekang sepanjang zaman, The Catcher in The Rye. Setelah dikeluarkan sekolah karena nilainya yang anjlok hampir disemua mata pelajaran kecuali Bahasa Inggris, ia berniat untuk kabur dari rumah dan sekolah. Usianya yang 16 tahun, namun pandangannya yang sinis pada dunia dan orang-orang. Jiwanya yang memberontak sekaligus kesepian itulah yang membuatku, well.. menyukainya. Kau harus baca ini. Novelnya lucu, walaupun agak kasar. Ah! Dan satu hal, ane punya kesamaan dengannya. Kami sama-sama sangat benci para munafik. Kalau kau sama juga, bagus sekali. Tapi kalau kau bilang : semua orang juga pasti munafik, berarti kau setuju pada kemunafikan, dan artinya kau bisa menyingkir dari blog ini.

What he says:
"He was singing that song, "If a body catch a body coming through the rye." He had a pretty little voice too. He was just singing for the hell of it, you could tell. The cars zoomed by, the brakes screeched all over the place, his parents paid no attention to him, and he kept on walking next to the kerb and singing "If a body catch a body coming through the rye." It made me feel better. It made me feel not so depressed anymore."

"Take most people, they're crazy about cars. They worry if they get a little scratch on them, and they're always talking about how many miles they get to a gallon, and if they get a brand-new car already they start thinking about trading it in for one that's even newer. I don't even like old cars. I mean they don't even interest me. I'd rather have a goddam horse. A horse is at least human, for God's sake".

2. Atticus Finch

Siapa yang tidak tahu dia? Kau tidak tahu? You're so missing something worthy, then! Nah, kalian tahu novel To Kill A Mockingbird yang terkenal itu? Tidak tahu lagi? Mungkin kau cuma kenal Harry Potter saja, ya? Novel yang dapat penghargaan Pulitzer ini dikarang oleh Harper Lee. Atticus Finch adalah seorang pengacara Maycomb yang dibenci warganya karena membela hak seorang budak kulit hitam, Tom Robinson, dipengadilan. Sifatnya yang karismatik, kalem, bijak, tapi tegas pada segala tindakan yang salah membuat anaknya (Scout dan Jim) kagum pada ayahnya. Atticus adalah pecinta damai. Ia pendiam dan selalu serius, tapi lewat penuturan anaknya, Scout, di novel ini, kita akan menyadari betapa luar biasa Atticus Finch! I really want to be like him.

What he says:
"You never really understand a person until you consider things from his point of view--until you climb inside of his skin and walk around in it."

"Shoot all the bluejays you want, if you can hit 'em, but remember it's a sin to kill a mockingbird. Mockingbirds don't do one thing but make music for us to enjoy. They don't eat up people's gardens, don't nest in corncribs, they don't do one thing but sing their hearts out for us. That's why it's a sin to kill a mockingbird."

1. Samwise Gamgee

Pernah menonton The Lord of The Rings? Nah, ane juga membaca bukunya, karya JRR Tolkien. Buku yang bagus. Karakter favorit ane selain si Aragorn itu adalah Sam Gamgee. Ane gak bisa lebih kagum dari ini. Dialah sebenarnya pahlawan cerita. Yah, Frodo juga, tapi Frodo tak akan berhasil tanpa dukungan moral Sam Gamgee. Ya, dia tidak tampan seperti Holden Caulfield, ya, dia tidak jenius seperti Miles O'Malley, ya, dia tidak sekarismatik Atticus Finch. Tapi dia punya kesetiaan besar. Seperti Huck Finn setia kawan dengan Jim. Dia adalah partner terbaik dalam perjalanan. Dialah yang mengalahkan laba-laba raksasa Shelob dan yang melindungi Frodo dari Gollum. Setia kawan, berani, dan optimis adalah karakter utamanya. Buatku, Sam mengingatkanku tentang arti sahabat sejati, bukan munafik-munafik yang kau lihat tiap hari di kampus.

What he says:
Sam: It's like in the great stories Mr. Frodo, the ones that really mattered. Full of darkness and danger they were, and sometimes you didn't want to know the end because how could the end be happy? How could the world go back to the way it was when so much bad had happened? But in the end it's only a passing thing this shadow, even darkness must pass. A new day will come, and when the sun shines it'll shine out the clearer. Those were the stories that stayed with you, that meant something even if you were too small to understand why. But I think Mr. Frodo, I do understand, I know now folk in those stories had lots of chances of turning back, only they didn't. They kept going because they were holding on to something.

Frodo: What are we holding onto, Sam?

Sam: That there's some good in the world, Mr. Frodo, and it's worth fighting for.


Have a nice day, kids!





Pearl Jam : Last Kiss with lyrics


You have to listen to this! It's a lovely song from Pearl Jam. Not to say i'm a huge fan of them, but they're of course have some good tunes. I hope you kids like this..

Lyrics :

Oh where, oh where, can my baby be?
The Lord took her away from me
She's gone to heaven, so I've got to be good
So I can see my baby when I leave this world

We were out on a date in my daddy's car
We hadn't driven very far
There in the road, straight ahead
A car was stalled, the engine was dead

I couldn't stop, so I swerved to the right
I'll never forget the sound that night
The screamin' tires, the bustin' glass
The painful scream that I heard last

Oh where, oh where, can my baby be?
The Lord took her away from me
She's gone to heaven, so I've got to be good
So I can see my baby when I leave this world

When I woke up the rain was pourin' down
There were people standing all around
Something warm rollin' through my eyes
But somehow I found my baby that night
I lift her head, she looked at me and said,
"Hold me darling, just a little while"
I held her close, I kissed her our last kiss
I found the love that I knew I would miss.

Well now she's gone
even though I hold her tight
I lost my love, my life, that night.

Oh where, oh where, can my baby be?
The Lord took her away from me
She's gone to heaven, so I've got to be good
So I can see my baby when I leave this world

Ooooo....
Ahhhh....


PS : sebenarnya lagu ini bukan ciptaan Pearl Jam sendiri... tapi ditulis oleh Wayne Cochran di tahun 1961. Dan, meskipun bernada ceria, kalau dicermati baik-baik liriknya, ternyata agak mellow juga, menurut ane.

Man of This Year's Ramadhan : Prof. Dr. Quraish Shihab

Ramadhan penuh acara-acara bullshit. Suatu kebiasaan orang-orang stasiun TV tiap tahun. dulu ane berpikir : "TV bener-bener jadi anak baik selama bulan Ramadhan", sekarang yang ane pikir malah ; "TV makin keliatan bancinya pas Ramadhan," ane gak setolol dulu lagi.
Acara komedi lebay dan sinetron Ramadhan, hal-hal goblok seperti itu. Kebanyakan begitu nonton itu--2 menit aja--langsung ane off tuh TV. Berita lebay, film-film class B-, sinetron klise, orang pamer depan TV makan makanan enak, reality show brutal, talk show ngebetein... Kangen gw film-film dokumenter sama film-film Barat yang bagus.Mana ada yang begituan sekarang? This TV stuffs really test my patience..
Tapi ada satu yang lumayan menarik. Kalau kau lagi makan sahur sekitar jam 4, lihat di Metro TV acara Tafsir Al-Misbah. Yang membawa acaranya adalah David Chalik. Acara itu adalah program TV rutinan milik Metro TV dimana Prof. Dr. Quraish Shihab menafsirkan al-Qur'an dengan baik sekali.

Gayanya yang khas itu : kalem, sabar, logis, santai (tapi serius), dan kadang lucu juga membuat kita berpikir : orang ini lebih dari sekadar ulama TV biasa. Dia adalah seorang guru. Keseluruhan sosoknya sampai nada suaranya, mengingatkan kita pada sosok guru yang kita dambakan. Suatu keberuntungan bagi umat muslim memiliki ulama seperti beliau. Alhamdulillah... thanks for sharing ur knowledges to us, Sir!

Itulah yang membuatku tertarik untuk membahas sedikit tentang beliau. Sungguh senang rasanya mengetahui TV lokal keparat Indonesia ini masih terpikir untuk menampilkan kebijaksanaan beliau di TV. Salutt!
Ya Allah panjangkan umur beliau dan seluruh ulama (yang bukan munafik) di dunia ini agar mereka tetap menyalakan semangat keislaman di seluruh dunia. Amin!
Untuk melihat biografi beliau sekilas silakan klik link Wikipedia ini


Kata beliau tentang... (berdasarkan acara TV "Tafsir al-Misbah")

Tentang wanita yang tidak memakai jilbab karena merasa belum dapat petunjuk

"Apakah jika manusia ketika ia diberi petunjuk lalu ia tidak mau lantas Allah rugi? Pertama, kita harus bedakan. Ada orang yang diberi petunjuk lantas ia mengerti. Ada juga yang sudah diberi petunjuk tapi ia tutup mata. Jika ia berkata : saya ini belum dapat petunjuk Allah...", ketahuilah sebenarnya dalam hatinya ia sudah tahu yang mana benar dan yang mana yang salah. Masalahnya, dia tidak mau menerima petunjuk itu. Dia tidak mau melaksanakannya. Kalau anda tidur lalu berniat shalat malam, anda pasti akan bangun jika anda mau. Tapi anda kebablasan, itu berarti anda belum sungguh-sungguh berniat. Apakah Allah rugi jika petunjukNya diacuhkan? Tidak akan."

Tentang orang yang tidak percaya surga dan neraka dan selalu mempertanyakannya....

" Jika anda percaya surga dan neraka itu tidak ada, lalu kenyataannya memang tidak ada. Apakah anda akan rugi? Tentu tidak, karena anda benar. Lalu apakah orang yang meyakininya juga rugi? Tidak juga. Sebab mau percaya atau tidak, keduanya tidak eksis. Tidak nyata.
Tapi sekarang begini, jika ada orang yang tidak percaya ada surga dan neraka, sementara keduanya benar-benar ada? Apakah mereka rugi? Ya, sebab mereka jadi tidak memperhitungkan amal perbuatan mereka. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang mengimaninya? Ya, tidak rugi. Sebab mereka tahu ada konsekuensi dari tiap perbuatan. Apa kesimpulannya kalau begitu? Ada atau tidak neraka dan surga, orang yang beriman padanya TIDAK akan dirugikan. Orang yang beriman selalu beruntung, kalau demikian kenapa kita harus memilih untuk tidak percaya?".

Tentang zuhud dan hak-hak manusia

"Manusia semenjak lahir memiliki hak. Hak-hak tersebut mewajibkan diri kita sendiri untuk menunaikannya. Seperti hak kodrati, makan, minum, tidur, dan hubungan sosial. Hak untuk sehat, bahagia, dan seterusnya. Sementara ada orang yang memilih untuk hidup zuhud. Orang-orang ini meyakini bahwa zuhud berarti meninggalkan dunia untuk mengejar akhirat. Padahal kita kan berdo'a : Rabbanaa Aatinaa fid Dunyaa Hasanah, wa fiil Aakhirati Hasanah..". Zuhud itu sebenarnya adalah keseimbangan antara hidup dunia dan akhirat. Kita disuruh untuk mengejar kebahagiaan dunia bukan berarti kita lupa akhirat juga.

Tentang poligami...

"Siapa yang bilang kalau poligami itu sunnah Nabi SAW? Poligami itu bukan ibadah murni. Seperti halnya pintu darurat pesawat yang dilarang dipakai kecuali jika pilot mengizinkan. Ia seperti opsi terakhir dan harus dipikirkan matang-matang. Untuk lebih jelas baca disini"

Tentang hamba yang malu meminta saat berdo'a

"Allah paling senang dengan hambaNya yang berdo'a, itu pertama. Yang kedua, ada pula yang malu saat berdo'a entah karena merasa tidak pantas meminta atau karena merasa Allah lebih tahu kebutuhannya sendiri. Tapi kita coba pikir lagi, yang namanya suami istri, apakah mereka malu satu sama lain? Tidak. Tak ada lagi rasa segan diantara mereka. Kenapa? Karena mereka sudah DEKAT. Bagaimana kita bisa malu meminta pada Allah? Sementara ia lebih dekat pada kita, lebih dari diri kita sendiri. Ia yang lebih memahami kita. Untuk apa kalau begitu malu meminta dan merasa tidak pantas padaNya? Allah sangat mencintai hambaNya yang meminta dengan tulus. Jadi jangan malu meminta pada Allah SWT banyak-banyak. Sebab Ia tak akan kehabisan dan Ia selalu mendengar do'a setiap orang"

dan lain-lain silakan baca buku beliau atau tonton acara TVnya di MetroTV. :-)

Have a nice day, kids!

PS : God, i love this man! But i'm sure You love him more than i do.

Now I Know One New Word : HYPOCRITE

Bukan hal baru lagi kalau dunia beserta manusia penghuninya munafik semua. Kau, aku, orang-orang.. kita sama. Orangtuaku adalah contoh paling nyata, tidak----salah satu yang paling nyata----yang kutahu begitu munafiknya. Dalam kepercayaan yang kuanut, tiga ciri orang munafik adalah, pembohong, ingkar janji, dan pengkhianat. Bila kita satukan poin-poin tadi maka kita akan dapatkan satu kesimpulan : orang munafik adalah orang yang lain didepan, lain dibelakang.

Aku kenal dengan beberapa teman. Dan mereka adalah munafik paling handal yang kutahu. Mungkin kau juga punya? Mereka itu adalah orang-orang yang pastinya BUKAN musuhmu. Mereka bisa jadi keluargamu sendiri, pacar, atau teman karib. Mereka lebih parah dari sekadar musuh. Mereka menggerogotimu dari belakang, menjijikkan sekali. Membuatmu meletakkan kepercayaan lalu menghancurkannya begitu saja suatu hari. Sounds familiar?

Temanku, contohnya. Sebelumnya, kupikir dia adalah orang paling teguh hatinya. Maksudku, ya Tuhan, dia itu banyak sekali yang benci. Semua orang, hampir semua orang yang kukenal membicarakannya di belakang. Tapi mereka semua bersikap manis didepan temanku itu. Mari kita sebut rekanku ini sebagai Ally. Ally membuatku kagum kadang-kadang. Ia baik dan ramah pada siapapun juga. Adik kelas, guru yang menyebalkan, teman-temannya. Betapa menyedihkan mereka semua membicarakan Ally dibelakang. Karena aku cukup dekat dengan Ally, kadang-kadang aku mendengar omongan buruk seperti : "Hei, gimana kabarnya sahabat nt? Si Ally?", mereka jelas-jelas menyindirku yang lumayan dekat dengannya. Jijik sekali dengan kepongahan mereka. Tingkah menjijikkan itulah yang justru membuatku bangga berteman baik dengan Ally. Aku senang betul menyadari bahwaaku cukup berani berteman dengan Ally tak peduli betapa mereka selalu memojokkan dia.

Kurasa salah satu alasan kenapa mereka membenci Ally dibelakang dengan kepengecutan seorang munafik adalah karena Ally anaknya lumayan alim. Dia itu berbeda. Beneran. Orang alim yang rajin beribadah kan banyak, tapi si Ally ini, entahlah, gayanya yang kemayu sekaligus gemar mengingatkan kesalahan orang, memang kadang menyebalkan buat mereka (buatku juga kadang-kadang), bedanya adalah aku tidak lantas membencinya. Merekalah yang demikian. Sulit untuk kuceritakan disini, tapi sedih rasanya kalau aku lewat gerombolan anak-anak itu (yang sedang membicarakan Ally) lalu tiba-tiba mereka beralih ke topik lain seakan takut aku melaporkan mereka kepada Ally. Kalau sudah begitu rasanya ingin sekali kukirim mereka ke tahun 1944 ke kamp konsentrasi Auschwitz agar digas bersama munafik-munafik lain disana.

Aku ini bukannya senang berprangsangka buruk. Bagaimana mau berprasangka buruk kalau kenyataan yang terjadi memang buruk? Ally benar-benar tidak punya teman disana, tapi dia punya niat yang mulia. Dia bilang ingin mengabdi jadi guru disekolah, yang mana kutahu sekolah swasta keparat yang SPP nya mahal sekali itu, amat sangat kecil gaji pokok gurunya. Tapi dia tidak keberatan, dia bahkan rela untuk menunda kuliahnya. Begitu baik tujuan dia itu pada sekolah yang memberinya kenangan buruk. 

Tidak jarang juga Ally menangis dan bercerita tentang perasaannya padaku. Itu membuatku semakin menyukainya saja.

Tapi yang namanya manusia selalu mengecewakan. Pertama mereka membuatmu yakin bahwa, dialah orang paling berharga. Sehari kemudian, dialah orang paling mengecewakan yang pernah ada. Selalu begitu, seperti siklus. Sepertinya kita semua memang diciptakan begitu? 

Aku tidak percaya. Aku tidak pernah percaya semua orang selalu munafik.... sampai aku mengenal Ally.

Yang membuatku kagum padanya, salah satunya adalah, tentu saja, prinsip dan idealisme dia. Dia itu anti-pacaran. Dia punya tunangan. Si Ally, tiap kali libur akhir minggu, tunangannya datang ke sekolah. Waktu itu usia kami berdua 17 tahun. Tunangannya sudah kuliah, sepertinya terpaut 2 tahun dari Ally. Dia bawa macam-macam hadiah untuk Ally. Bunga, makanan, ya.. dan cincin. Kelakuan mereka persis seperti pengantin baru. Buatku sendiri, itu agak mengganggu. Tapi kupikir-pikir, mereka kan sudah bertunangan? Orangtua keduanya saling setuju, jadi mestinya gak masalah kan? Jadi diam-diam aku mendukung hubungan mereka juga.

Sialnya, aku lagi-lagi membuat kesalahan...
Aku terlalu percaya pada orang lain. Itu kesalahan terbesarku waktu itu.

Kami berdua lulus. Dan seperti keinginan lama Ally.. dia mengabdi kepada sekolah keparat itu. Untuk murid-murid blo'onnya yang sama keparatnya. Ally. Yang kudengar, tunangannya memutuskan hubungan. Aku tidak pernah tahu kenapa. Pokoknya mereka putus. Sebabnya? Aku tidak tertarik. Tapi yang bikin aku marah sampai sekarang padanya adalah, well... dia menikah dengan orang lain, tapi mereka sudah berhubungan badan dengan orang sial itu. Mereka sudah berzina. Dua-duanya. Dua kali pula.

Bikin mual. Mual, kalau ingat dulu Ally adalah anak baik, korban kemunafikan orang-orang sekitarnya. Lebih mual lagi, kenyataan bahwa dulu aku sangat mendukungnya.
Dan berita tidak mengenakkan itu berasal dari temanku yang lain. Awalnya tidak percaya. Tapi... yah ada beberapa alasan. Sudah cukup, aku tidak mau tahu lebih jauh lagi. Ally tidak pernah cerita padaku. Mungkin dia malu? Kalau aku jadi dia, itu yang kurasakan. Itu memang aib. Karena aku tidak peduli berapa banyak jumlah pelacur dan gigolo di dunia ini. Aku tidak peduli kalau teman SD ku---yang dulu main sepeda denganku, bercinta dengan tukang batagor dikamar mandi, aku gak peduli apakah sebenarnya Rhoma Irama punya isteri lebih dari 10? Persetan.
Tapi ini Ally. Aku mengenalnya dengan baik.

Dan dia... sialan. Sudahlah, itulah kenapa aku bisa jadi pembenci dunia paling akut. Bahkan aku tidak percaya kalau ayahku memujiku. Dia pasti selalu ada maksud lain. Persetan.

Tapi itulah... kadang-kadang kita tak bisa berbuat apa-apa. Manusia sudah pasti berubah. Kemarinnya dia anak paling manis dan penyabar, besoknya kau lihat di TV, dia membunuh temannya sendiri karena pacarnya selingkuh... bla bla bla. Coba saja tonton acara reality show sekarang yang memperlihatkan kemunafikan itu semua. Mempertontonkan aib orang-orang. Aku menontonnya juga, jangan salah. Tapi aku biasanya cuma tertawa.
Begini saja, kalau kau membenci kata-kata fuck you, dan ingin menghapusnya, akan selalu ada fuck you-fuck you  lain sedang ditulis seseorang ditempat lain. Mau dikasih waktu sepuluh juta tahun untuk menghapusnya juga tak akan bisa. Manusia memang makhluk menyedihkan.
Sebenarnya tidak hanya si Ally. Ada 'teman-teman'-ku yang lain yang gak kalah parah. Tapi bisa muntah beneran kalau kutulis disini. Kau juga tidak akan sudi membacanya, kan?

Jadi pesanku, jangan terlalu banyak berharap. Hidup ini menyebalkan. Tapi kalau ada orang baik kepadamu dengan tulus, dan kau paham betul bahwa dia tulus padamu, terima saja. Belum tentu ada orang lain yang sepertinya. Jangan berharap apa-apa di dunia fana ini. Sebab dunia cuma sekadar gurauan dan main-main belaka.

Have a nice day, kids!

Senin, 16 Agustus 2010

Wibbling Rivalry Part. 2 (Indonesian Translated)


L : Aku memang sedang membicarakan band kita.

N : Tidak. Kau sedang bicara tentang DIRIMU. Band kita adalah tentang LAGU. Dia (si wartawan) baru saja bilang, 70% apa yang orang-orang tulis tentang kita adalah tentang MUSIK, ya. Aku akan mengambil 70% itu. Sisa 30%---kau bisa makan itu.

L : Hey, duduk, kawan, duduk. Kau sudah kelewatan. Kau kebanyakan minum G&T. Duduklah, sialan.

N : Tidak, masalahnya adalah : Kau bukan jubir untuk band ini.

L : Kau sendiri?

N : Kalau aku ya.

L : Boleh saja kau ngomong, tapi sejauh yang kuperhatikan, apa yang kau katakan itulah omong kosong keparat, man.

N : Baik, tapi kau tetap bukan jubir band ini.

L : Kau tidak bicara untuk band ini.

N : Aku bicara untuk band ini.

L : Akulah yang bicara untuk band, dan sekarang aku sedang bicara tentang band ini. Karena aku memang begitu. Dan orang ini (menunjuk ke Noel), bukan peminum, dia cuma pendeta sialan. Dia memang dilahirkan untuk jadi pendeta.

N : Tidak, bedanya adalah : aku tidak ditangkap polisi.

L : Terus apa yang mau kau katakan? Yang ingin kau katakan itu ya, bahwa aku keluar ke pub, ya. Aku minum sedikit bir, ya. Lalu tiba-tiba situasi berubah. Dan akhirnya aku harus berbuat itu.. (bergerak dengan gaya banci).

N : Pub apaan? Dimana?

L : Seperti yang di kapal feri itu! Sama saja!

N : Tidak! Ini berbeda! Karena kau disana sedang bersama Oasis! Bersama band kita!

L : Nah, nah.. kan tidak ada aturannya! Tunjukkan padaku buku peraturannya kalau begitu. Karena kalau kau punya benda itu, berarti yang dari tadi kau bicarakan adalah... (meraih tape recorder dan menyumpal kemulutnya sendiri).... bloaaarrskybluh!

N : Kau yang pergi ke serambi-serambi hotel, dimana ada orang-orang disana. Lalu kau yang ber-"pssssttt" lalu mengetuk pintu kamar hotel orang. Itu yang kau perbuat!

L : Aku lagi kacau. Lagian gak ada orang yang terluka karena itu. Itu aku. John Lennon juga dulu suka berbuat yang aneh-aneh....

N : Kau kenal John Lennon?

L : Kau kenal dia?

N : Aku nggak, tapi kau?

L : Yeah.

N : Well, kalau begitu kau pasti sudah tua betul. Berapa umurmu? 21?

L : Nggak, sekitar seribu lima puluh satu..

N : Kamu 22.

L : Tidak. Aku 21.

N : Benar, dan ingat, aku melihat sendiri kau lahir, aku bahkan tidak kenal John Lennon. Jadi berhentilah bicara seakan kau kenal.. John Lennon

L : Ya, terus kamu mau bilang apa sebenarnya? Mau kita jadi teetotal (orang yang tidak minum alkohol) terus keluar dan bertingkah sepertimu?!

N : Musik! Musik! Musik! Musik! Musik! Kita sedang bicara musik!!

L : Kau mau jadi Keith Richards! Akuilah!! Akuilah!! (mereka bicara bersamaan sambil berteriak-teriak)

N : Mari kita bicara tentang musik! Mari kita bicara tentang musik! Mari kita tidak usah bicarakan tentang dirimu yang  bajingan tengik! Mari kita bicarakan musik!!

L : Kaulah yang tiba-tiba membahas kejadian di kapal feri!!

Q : Hei, hei... ayo kita bicara, sampai mana kita tadi? Ada orang-orang yang bilang : "Aku datang ke bus Oasis, mereka semua sedang memakai obat dan mereka terus terjaga sepanjang malam..", apa kau begitu?

N : Orang-orang, mereka semua sedang duduk di seluruh apartemen di penjuru Inggris sekarang, entah di Glasgow, Manchester, Birmingham, Leeds, Liverpool, Sheffield, di ruangan seperti ini dan mereka memakai obat. Itu kenyataan hidup.

L : Jadi diamlah kawan! Sekarang kau malah makan omonganmu sendiri, kau mabuk berat sekarang! Aku gak mau kau anggap sebagai bajingan tengik! Aku disini untuk bermusik! Tapi hal-hal itu pasti akan mengikuti prosesnya. Selalu begitu!!

Q : The Who (band) juga saling benci satu sama lain.

L : Yeah, aku juga benci bajingan ini.

Q : Itukah yang membentuk band ini?

L : Yeah, sebab itulah apa adanya. Itulah mengapa kita adalah band terbaik di dunia! Karena aku benci si goblok sialan ini (Noel), betul-betul benci! Dan kuharap suatu saat ada kejadian aku memukulnya dengan gitar Rickenbacker, tepat dihidungnya. Dan dia akan melakukan hal yang sama, sebab sebentar lagi kita akan memulai itu. Kita benar-benar selangkah akan melakukannya! (Seram bener si Liam.)

Q : The Who juga suka mengungkit-ungkit kebencian sesama mereka.

N : Yeah, kayak kau (tertawa)

Q : Sesering apa kalian bertengkar?

L : Tiap hari. Yeah, tiap hari.

N : Tiap jam... tiap jam (mengoreksi Liam)

Q : Terus gimana kalau kalian naik ke satu panggung?

L : I fuck him off

Q : Apakah kalian langsung adu argumen sebelum.. sebelum...

L : Aku ngurusin mic saja, oke. Karena urusanku memang itu saja. Aku gak memulai perkelahian, karena dia (Noel) berpikir bahwa ideku terlalu memalukan atau apa... terserah. Urusanku cuma sama mic dan vibe. Sedangkan urusannya adalah berdiri di sudut panggung keparatnya, mainkan gitar dan sedikit menari--biarkan saja dia. McGuigan ngurus dirinya sendiri, drummer juga begitu. Kita ini (Oasis) berlima, bukan satu orang.

Q : Kau punya mimpi yang terjadi berulang-ulang?

N : Yeah... ada satu.

L : Aku mimpi mengambil alih band ini.

Begitulah. Wawancara mungkin belum selesai tapi tape recordernya berhenti. Apa yang terjadi seterusnya hanya Tuhan dan mereka yang tahu. Kenyataannya, Oasis bertahan dengan segala konflik Liam vs Noel ini selama 18 tahun. Bayangkan. Ketika ditanya mengapa mereka bisa bertahan begitu lama? Band lain mungkin sudah bubar dalam waktu 5 tahun. Noel dengan bijak menjawab, "Kami disini (Oasis) karena kami mencintai musik. Bukan untuk hal lain. Itulah yang membuat kami bertahan..."
Apapun itu, mereka benar-benar melengkapi satu sama lain.

Have a nice day, kids.

Wibbling Rivarly (Indonesian translated)


Noel : "we're brothers and we're fight, that's how brothers all over the world!"

Hey, kids. Ane berpikir kali ini buat mengupload satu interview sungguhan yang selalu membuat ane ketawa tiap kali ane dengerin. Mungkin kalian tertarik? Terserah. I don't give a fucking shit, kids.

Alright, the thing is, it's a fourteen minutes of verbal mayhem. Audio ini berisikan rekaman wawancara Noel dan Liam Gallagher dari band mereka yang baru tahun kemarin bubar, Oasis. reputasi mereka yang sangat terkenal tentu saja, selain sebagai band terpenting era Britpop 90'an, karena mulut bacot mereka yang seringnya bikin orang terganggu, tapi lebih sering lagi... kocak. Kocak sangat.
Berpikir kalau gw kayak orang gak ada kerjaan sampai rajin banget nge-post beginian? Gak heran, mungkin ada benarnya. But once again, i don't give a fucking shit, man.
Jadi tentang apa sebenarnyakah interview Wibbling Rivalry yang terkenal ini? Isinya adalah wawancara yang penuh kata-kata kasar, lucu, dan rada filosofis (ketika mereka bicara tentang musik & rock'n'roll) antara Noel dan Liam dari kamar sebuah hotel pada tanggal 7 April 1994 di Glasgow. Untuk melihat isi wawancara yang sebenarnya dengan Bahasa Inggris ala Manchester (yang sungguh sulit dipahami) silakan lihat disini.
Tapi kalau kalian ingin memahami dengan terjemahan Indonesia, yang kulakukan sendiri, bisa baca dibawah.
Nah, percayalah, wawancara antar saudara kandung ini lucu betul!

Audio Wibbling Rivalry Oasis Part 1 : Noel's Track
Audio Wibbling Rivalry Oasis Part 2 : Liam's Track


Hotel Forte Crest, Glasgow. Sekitar tengah malam..

Pewawancara (singkat jadi Q) : Bagaimana pendapat kalian soal reputasi kalian sebagai band penggila pesta?

Liam (L) : Aku memang begitu, seperti yang dia (Noel) katakan, aku pulang kerumah, dihukum oleh ibuku. Lalu dia menjitakku di kepala sambil berkata : "Ngapain sih kamu, anak nakal?"

Q : Apakah kau dapat jitakan lagi sepulang dari Amsterdam?

L : Oh, iya. Aku dijitak sepanjang waktu. Ibuku, dia menatapku dan berkata : "Kau bajingan sialan!", mengerti kan maksudku?

Noel (N) : Ini soal reputasi, kan? Yang...

L : Aku suka bagaimana itu terjadi. Mengingatkanku terus pada Stone Roses (band yang terkenal sebelum Oasis) . Aku senang betul hal itu. Aku ingin 2.000 orang berkumpul dan membicarakanku dengan cara yang salah. Aku ingin berada disana.

N : Whoa, tunggu sebentar. Bukan itu yang dia (pewawancara) maksud!

L : Itu yang dia maksud.

N : Dia itu lagi ngomongin 'reputasi'. Tentang soal diusir dari kapal feri sialan itu. Diusir dari kapal feri lalu dipindahkan itu bukan suatu hal yang bikin aku bangga!

L : Aku bangga.

N : Baik, kalau kau bangga diusir dari kapal feri, kenapa tidak kau pergi dan dukung West Ham? Lalu keluar dari band-ku, lalu jadi football hooligan (fanatik bola yang gila), sebab kita ini musisi kan? Bukan football hooligan!

L : Kamu tuh cuma sirik aja karena waktu itu cuma dikamar sambil baca buku-buku sialanmu...

N : Tidak! Dengar, ini ada quote dari Marcus Russel (manajer band mereka)..

L : Ah, dia itu cuma orang bajingan sialan...

N : Diam kau, goblok! Dia turun dari feri setelah diusir dari sana. Sementara aku ditinggal di Amsterdam,  (baiklah, sampai sini sudah kelewat kasar, ane gak mau cantumin disini, cari tahu aja sendiri artinya, kids!) with my dick out like a spare prick at a fucking wedding...!

L : bukan tindakan yang bagus.... (menggerutu)

N : Diam, diam! Dia (Marcus) turun dari feri dan berkata : "Ngapain sih kamu disini?!", orang-orang ini berpikir bahwa rock'n'roll adalah tentang "diusir dari kapal feri"

L : Tidak, aku tidak begitu.

N : Diam dulu! Nah.. orang-orang ini berpikir bahwa diusir dari kapal feri adalah rock'n'roll...

L : Nggak.

N : Diamlah! Orang ini berpikir bahwa diusir dari feri itu rock'n'roll. Kau tahu apa yang Marcus katakan padanya? Nah, dia bilang, "Rock'n'roll itu artinya, kau adakan konser, mainkan musik, kau pergi lalu kembali dan bilang pada penonton bahwa kau telah membuat mereka senang! Bukannya kau jadi orang aneh goblok dengan borgol ditanganmu.Itu namanya footbal hooliganisme, dan aku gak terima hal itu. Dan, dengar ya, mereka juga didenda ribuan pounds per-kepala...

L : Nggak. Kita gak didenda. Kau bisa sumpal ribuan pounds itu di bokongmu sampai keluar lewat mulut besar sialanmu!

N : (pergi ketoilet)

sementara Noel sibuk di toilet, Liam ditanya oleh pewawancara soal "keinginan band Oasis agar dicap sebagai 'bad boys'".

L : Dengar, aku tidak berpikir ingin mendapat imej sebagai "bad boys". Aku ingin mendapat imej sebagai "diriku sendiri". Dan kekacauan yang terjadi di kapal... itu karena kita sedang minum-minum. Aku suka minum. Aku memang begitu orangnya.

Noel : (bicara dari toilet) Kau tidak boleh minum, tolol!!

L : Siapa yang tidak boleh?! Kau ngomongin sesuatu lalu loncat ke masalah lain, aku sudah capek ngurusin itu.

N : (selagi Liam mencoba bicara Noel mengeluarkan teriakan dan sahutan yang mengejek) Eeyaree! Woah!

L : Diam! Diam! Aku bukan lagi bilang kalau aku bangga dengan semua kejadian itu... tapi begitulah adanya. Itulah yang sudah terjadi... (Noel berteriak makin keras), seperti yang Bobby Gillespie katakan : "Aku muak dengan band-band sialan yang gak ikutan situasi begini lagi....", band terakhir yang bikin gila-gilaan seperti ini adalah Sex Pistols. Mereka keluar kejalan dan sesuatu pasti terjadi. Begitulah keadaannya, begitulah mereka, dan begitu pula aku.. Aku selalu keluar dan bertemu dengan....

N : (keluar dari toilet) Omong kosong. Omong kosong. Omong kosong. Itu omong kosong!

L : Kau yang tutup mulut. Kau yang dari tadi menyudutkanku itu yang bicara omong kosong!

N : Kalau kau berpikir rock'n'roll berarti tentang ditangkap polisi....

L : Rock'n'roll itu berarti kau jadi diri sendiri! Dan itu yang terjadi semalam di kapal! Aku minum dan terlibat perkelahian! Itulah!!

N : Diam!! Diam, diam, maukah kau diam!? Rock'n'roll itu tentang musik. Musik. Musik. Musik. Musik. Bukan tentang KAU. Bukan tentang aku. Bukan tentang Oasis. Tapi musik!

L : Terus Sex Pistols itu apa?!

N : Siapa yang bicara tentang Sex Pistols??

L : Mereka adalah band terbaik yang pernah ada, atau salah satu yang terbaik!

N : Nggak! Mereka nggak gitu. Mereka cuma bikin satu album.

L : Apa mereka peduli??? Itulah kenapa mereka keren!!

N : Apa? (dengan nada super nyelekit), karena mereka ditangkap polisi jadi mereka KEREN? Karena Rolling Stones juga ditangkap polisi jadi mereka juga KEREN? Fuck off, bullshit! Bullshit!!

L : Tapi mereka punya sesuatu....

N : Apa itu?

L : Hidup, goblok kau.

N : Hidup? Kita juga punya kehidupan! Kita juga punya!

L : Kita gak punya itu kalau kamu mulai bertingkah begini! Apa kau mau jalan-jalan dengan gaya begitu?

N : Nggak, nggak sama sekali (berulang-ulang)

L : ...lalu naik ke panggung terus bertingkah kayak gini.....

N : Nggak, nggak... nggak... Kau yang berpikir diusir dari kapal feri berarti rock'n'roll. Ternyata bukan.

L : Aku gak bilang itu rock'n'roll

N : Tadi kau bilang begitu, goblok! Kau bilang 'It's rock'n'rooooooooooollll!, it's rock'n'rooooooooooollll!"

L  : Aku cuma menertawakan saja! Dan sejauh yang kupahami, aku ikutan. Sekarang aku sudah keluar dari penjara. Aku tertawa dan berpikir, "yeah, bagus sekali kawan", itu sudah terjadi. Itulah kenyataan, kawan.

N : Kita bukan sekumpulan petinju, iya kan? Band ini adalah tentang musik. Bukannya tentang: diusir dari feri sialan! Kenapa kau gak sekalian saja turun kebawah sekarang, hancurkan bar dibawah, dan bilang semua orang kalau kau ADALAH vokalis Oasis?!

L : Soalnya aku gak mau. Sebab kalau sudah kulakukan, tak akan ada yang bisa menghentikanku.

N : Terus kenapa kau tidak buat kekacauan saja sekarang? Kenapa tidak kau lakukan sesuatu seperti Keith Richard (gitaris Rolling Stones)? Lempar TVnya keluar jendela! Lempar TVnya keluar jendelaa..!!

L : Aku gak mau melakukan itu! Kalau aku mau maka sudah aku lakukan tadi! Tapi aku NGGAK mau! Aku bukan orang macam itu!

N : Terus macam apa kau?

L : Aku ini... aku ini macam... (meneguk bir G&T dengan suara keras). Begitulah aku.

N : Yeah, kau memang gitu. Tapi aku sedang bicara soal band kita disini. (bersambung ke part 2)