Tampilkan postingan dengan label miscellaneous. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label miscellaneous. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 September 2010

Kanon Iguchi


Mungkin diantara kalian ada yang seneng baca-baca cerita horor? Entah itu komik atawa novel? Kayak Bram Stoker atawa Stephen King? Gosh, ane suka banget baca genre beginian. Baca cerita horor itu menyenangkan karena apa coba? Karena kita sadar sedang ditakuti-takutin! Sayangnya, sampai sekarang, gak ada horor yang berhasil bikin gw takut. Serius. Mau film kek, novel kek, komik kek. Kek kekekekkek.. (gaje mode ON). Yah, pokoknya gak ada setan yang mampu bikin ane bertekuku lutut atau selimutan dalem-dalem di kasur. No way!

Tapi ane tetap seneng baca yang horor-horor.

Dan ane ingatkan disini bukan horor kayak film-film horor kacangan ala Indonesia atau Thailand. Tapi horor kayak... hm.. ala Stephen King? Terutama yang tidak melibatkan hal-hal supranatural. Bisa dibilang seneng horor psikologis gitu <---ada gak sih genre ini? Contohnya, ada beberapa karya Stephen King yang kayak gitu : "The Shining", "Quitters Inc.", atau yang agak aneh kayak "Night Shift" dan "The Mongrel". Asli aneh ceritanya! Baca sendiri... kalau berani.

Mungkin kebiasaan buruk ini dipicu oleh kesukaan baca-baca novel "Goosebumps" sama "Cerita Hantu di Sekolah" (yap, bukan "Kisah Kasih di Sekolah", tapi cerita hantu alias Gakko No Kaidan, ada yang baca?).

Sementara mangaka yang gw suka selain Reiko Shimizu, tentu saja mangaka horor yang sempat terkenal komik-komiknya di Indo tahun 90'an... Kanon Iguchi-sensei!!
Judul-judul yang diterbitin di Elex Media ada ini nih :
  • Run
  • Tolong!
  • Aku Takut
  • Lukisan Merah
  • Peramal
  • Berita Hari Ini

Meskipun gak tahu kenapa komik-komik beliau ini udah gak keliatan lagi satupun di toko buku besar manapun. Sepertinya dia hiatus atau Elkom sengaja gak mau terbitin lagi. Apapun itu beneran PAYAH! Buat ane yang seneng horor-hororan (gw kok jadi orang horor banget, sih?), gw selalu menunggu karya dia itu. Pertama kalinya baca pas waktu SD yang judulnya "Lukisan Merah" (ada yang inget?), tentang siswa SMA yang mengecat merah rambutnya kemudian kecelakaan lalu lintas sampai dia mati itu lhoo... Hm, tidak ada yang tahu. Ya sudah. Kalau kalian sempat nemu salah satu karyanya di toko buku bekas yang secondhand, cobalah buat baca. It's really good! Yah, walaupun gambarnya gak seheboh gambar komik kayak Vagabond atau 20th Century Boys atau ceritanya gak fantastis (lebay) kayak Code Geass atau Kuroshitsuji, tapi sumpah, kalau nt pada bete sama omong kosong atau cerita komik yang super lebay, komik-komik Kanon Iguchi jadi alternatif (hiks, sayangnya cuma segitu doank judul yang terbit di Indo! Indo siaalll!). Soalnya komik-komik si Iguchi sensei ini bisa dibilang realistis. Konfliknya mungkin saja terjadi di sekitar kita. Sama sekali gak melibatkan roh-roh, makhluk halus, atau monster sialan. Biasanya ceritanya terasa simpel di awal-awal, tapi endingnya itu lho, nge-twist banget! Inget banget pas baca yang judulnya Senin Abadi. Tentang seorang cewe yang mencari cowo yang dia sukain pas SD (beuuh), setelah menyatakan perasaannya ke si cowok capek-capek, eh malah dikasi tau sama komiknya bahwa hari itu ada komet (atau meteor) yang akan jatuh dari langit dan tak ada yang bisa mencegah itu. Ending apaan itu. Tapi sedih!! Sedihh..! (lebay)

Ceritanya kebanyakan seputar kehidupan anak SMA dan segala masalah kehidupan mereka. Hubungan buruk ke orang dewasa dan para guru dan sebagainya. Mengenai gambar.. tidak terlalu istimewa, tapi gak jelek! Malahan agak memiliki semacam karisma lho. Kayak gambar si Reiko Shimizu itu. Bukan kayak CLAMP sialan itu juga. Yah, pokoknya kalau kalian cari cerita cinta remaja di komik Iguchi sensei, berarti kalian nyapek-nyapekkin diri aja, karena hal cheesy begituan gak ada. Nt bakalan disuguhin cerita yang singkat-singkat, aneh, dan sering juga nih : menyentuh. Bener-bener bizarre!

Yang masih mengganggu pikiran ane (cielah!), adalah apakah nih orang bernama Kanon Iguchi masih hidup atau udah mati? Kalau iya hidup, kok ane cari di Google namanya malah gak ketemu?? Hmm, kesel ane. Mana kalau ke Gramed sekarang bete harga komik udah melambung tinggi seperti balon helium, udah gitu pas dibaca ceritanya? Halah, pengen ane bakar aja sekalian (tapi gak jadi, sayang duitnya)!! Mendingan komik jadul, udah murah, ceritanya gak neko-neko, eh... tapi ada juga sih yang lebay kayak Candy-Candy dsb. Mana ada sekarang komik thriller yang plotnya cerdas kayak Kanon Iguchi? Gak ada! Wuah, bete! Dimana gerangan dikau Iguchi sensei?! Bosen nih bacanya novel sok psikopat atau novel ninja-ninjaan. Enek mampuss... emang yang namanya komik bagus jarang diterbitin disini. Nyari komik-komik karya Sakura Tsukuba aja susah. Eh, ada yang tahu dia gak? Tahulah pasti.

Jadilah saya sering nongkrong di toko buku bekas. Karena murah, barangnya langka, dan penjaga tokonya ganteng lagi. Haha.
Ya sudah, capek juga ngetik. Habis ini mau nonton film aneh yang judulnya "Elegy". Itu lho yang tentang dosen tua bangka (Ben Kingsley) yang naksir sama mahasiswa Kuba-nya yang seksi (Penelope Cruz)...


Have a nice day, kids! Always read the good books!

Sabtu, 28 Agustus 2010

Soal Cowok dll.

Pernah nggak ditanya soal makna 'kebebasan' dan lain-lain?
Ane sering bicara hal-hal yang berat. Kau tahulah, hal-hal serius macam : apa arti hidup buatmu? Kenapa ya, manusia gak pernah puas? Apa yang terjadi nanti setelah mati? Dan lainnya yang biasa diobrolin di kampus. Meskipun entah kenapa beberapa orang agak senang membicarakannya denganku, mungkin dipikirnya aku ini anak yang serius dan punya pikiran agak mendalam dibanding yang lain. Aku tidak tahu.

Tapi yang pasti aku bukannya tidak senang ngomongin itu, hal-hal menyesakkan hati seperti itu kadang justru enjoy juga. Aku ini bukannya sok filosofis atau apa. Mungkin karena aku memang terlalu melihat sesuatu dengan serius yang bahkan juga diiringi rasa cemas dan takut. Susah menjelaskannya.

Tapi hal yang paling tidak ahli kubicarakan adalah tentang cinta. Kau tahu, cinta... cinta pada lawan jenis. Mungkin itulah sebabnya setahu yang aku lihat, hampir tak ada yang berbicara soal "cowoknya" atau "ceweknya" denganku. Curhat soal pasangan mereka dan sebagainya. Mungkin itu juga sebabnya kebanyakan teman dekat sekitarku adalah jomblowan/jomblowati. Serius. Rata-rata temanku yang punya pacar, mereka seakan punya base camp sendiri-sendiri. Lucunya, seandainya ada pasangan yang baru jadian, sementara anak sekelas tahu kejadiannya, biasanya cuma aku sendiri yang tidak tahu. Tak ada orang yang memberi tahuku. Dan aku juga tak pernah menanyakan begituan. Atau akunya yang kurang peka? Pokoknya barulah sebulan dua bulan aku tahu. Soal begituan memang tidak penting untuk diketahui, sih. Aku cuma terkejut dan agak bingung, jangan-jangan aku punya semacam sexual disorder atau apa? Aku ini tidak tertarik pada satupun makhluk lawan jenis dalam hidupku. Kecuali, yah... artis-artis itu.

Sebenarnya soal jatuh cinta (akh, akhirnya kuketik juga 'kan..), teman-teman juga banyak yang merasakan hal yang sama. Umumnya bukan karena gak berminat. Mungkin karena belum ketemu yang cocok.

Yang bikin aku heran lagi, nih... aku paling benci, beneran benci plus risih, kalau ada cowok yang coba-coba memberi perhatian khusus padaku. Aku sih bisa saja pasang tampang suka, tapi perasaan sebenarnya berlawanan. Gak sekali dua kali ane dikasih barang sama cowok, jujur saja. Tapi tiap kali ingat, yang terbersit dalam pikiran adalah : sial, gw serasa ngutang sama cowok. Aku memang tidak senang kalau dibaik-baikkin sama mereka. Serasa palsu, begitu. Agak munafik.
Apalagi kalau misalnya ada yang begini :

"Eh, tonton ya film ini! Bagus banget, nyesel gak nonton!"

Terus si cowok bilang : "Hm, ane gak suka nonton sih... Tapi asal nt seneng, ane coba tonton deh"

what the fook..

Jadinya ane menilai kebanyakan yang namanya orang kalau sudah naksir orang lain, pasti akan melakukan sesuatu demi kesenangan orang yang bikin dia naksir (aduh, jelek banget sih bahasanya). Sepeti kasus tadi. Maksudnya, aku akan jauuuhhh lebih menghargai kalau dia mau menonton karena dia memang kepingin, Bukan demi kepuasanku. Biasanya kalau sudah begitu ane balas saja : "Gak usah, gak usah nonton juga gak apa-apa,". Begitu saja. Tapi dia akhirnya tetap maksa nonton. dan bodohnya lagi, gak ngerti maksud filmnya. Halah. What a prick.

Yang namanya cowok memang tertarik cuma sama hal-hal bodoh kayak motoGP atau lagu-lagu rock gak jelas. Jarang aku kenal cowok yang bisa diajak bicara soal film, buku, ataupun musik. Mereka bahkan masih tertukar membedakan antara 'minat' dan 'keahlian'. Bukannya sok pintar. Tapi biasanya cowok yang aku ajak bicara orangnya agak-agak dungu sampai-sampai tidak tahu siapa itu John Lennon atau Hunter S. Thompson. Selera orang memang beda. Tapi bosan juga rasanya kalau bicara soal begituan, mereka cuma manggut-manggut sambil "oohh" dan "hmmm", jelas betul bingung mau merespon apa. Mungkin itulah kenapa aku sangat suka pada cowok pintar. Tapi bukan asal pintar. Cowok-cowok di kelasku banyak yang pintar. Tapi, entahlah.. tak ada yang sedikit luwes, berwawasan, ataupun agak berontak sedikit. Semuanya anak baik yang bikin bosan.

Aku ini orangnya memang bodoh, jadi aku lumayan senang kalau bertemu dengan mereka yang lebih pintar. Mereka selalu bikin kagum. Pintarnya bukan sok tahu. Pintarnya itu juga bukannya jenius seperti Einstein atau Bohr, tapi yang tahu apa yang kumaksud dan apa yang sebenarnya terjadi. Bicara apa aku ini. Aku memang agak bodoh soal beginian. Soal menentukan cowok macam apa yang menarik. Saat ini yang menarik buatku yah, cuma cowok yang bisa main gitar sambil mengarang lagu seperti Johnny Cash, James Taylor, hingga Noel Gallagher. Mereka kelihatan luar biasa dan membuatku iri. Iri pada istri-istrinya. Hahaha.

Sudahlah, nanti kalau kulanjutkan malah bikin kau muntah. Aku sendiri agak mual-mual dari pagi.


Have a nice day, kids!

Selasa, 17 Agustus 2010

My 5 Best Fictional Guy Characters

Hy, kids! Ane ngepost lagi. Bagus. Mungkin suatu saat ane akan bosan ngepost (kemungkinan kecil), tapi sampai saat itu tiba--haha--ane bakal terus ngepost tiap kali ada sesuatu yang menarik. Tenang saja, buat nt yang nyasar ke blog ini, bagus sekali. Sebab ane gak berniat mempublikasikan blog ini seperti blogger-blogger menyedihkan lain, kau tahu kan? Yang sampai memajang iklan baris porno, bikin stiker alamat blog mereka sendiri, atau yang sampai ngebet pengen di follow ribuan orang. Zzzz... disini gak akan ada iklan baris dan hal-hal goblok seperti itu. Soalnya ane bukan nyari duit. Ane menulis bukan untuk kalian, kids.. tapi buat diri ane sendiri. Jadi kalau mau komentar ya silakan, gak mau? Silakan juga
Hiah, ngelanturnya kok jauh betul??!


Ane suka baca buku. Kadang-kadang beberapa buku sangat berpengaruh dalam cara ane bersikap. Berikut ini adalah tokoh-tokoh fiksi dari beberapa buku terbaik yang kubaca. Ada yang sama denganku?

5. Miles O'Malley

Jika ada novel fiksi yang kubaca berulang-ulang ratusan kali, itu pastilah novel The Highest Tide yang dikarang oleh Jim Lynch. Miles adalah si tokoh utama dan jadi penutur sudut pandang pertama tunggal dari novel ini. Sebab kenapa aku sangat menyukainya, karena dia itu sangat pintar soal ilmu pengetahuan kehidupan laut dekat rumahnya di Puget Sound. Meskipun hampir disangka anak ajaib oleh sebuah sekte agama, dan anak jenius oleh media lokal, tapi ia tetap rendah hati (malah rendah diri juga). Dia berpendapat, tak ada yang istimewa dari dirinya. Yang aneh justru mengapa orang-orang selalu luput dari hal-hal indah dan menarik seperti kehidupan bawah laut? Sudut pandang yang lugu tapi cerdas itulah yang kusuka darinya.

What he says:
"most people realize the sea covers two thirds of the planet, but few take the time to understand even a gallon of it. … Most people don't want to invest a moment contemplating something like that unless they happen to stroll low tide alone at night with a flashlight and watch life bubble, skitter and spit in the shallows. Then they'll have a hard time not thinking about the beginnings of life itself and of an earth without pavement, plastic or Man"

4. Huckleberry Finn

Dari novel modern klasik Amerika "The Adventures of Huckleberry Finn" karya Mark Twain yang kontroversial. Huck Finn adalah anak cowok biasa yang hidup di era perbudakan di Amerika. Dia nakal, usil, pintar, dan berani. Yang membuatku menyukainya adalah meskipun masyarakat mengecapnya sebagai "anak nakal tidak berpendidikan" tapi ketika ia bertemu dengan Jim, budak pelarian yang nekat kabur untuk bisa merdeka, ia menolongnya bahkan berteman dengannya sehingga dimulailah segala petualangan mereka berdua dinovel ini. Hubungan yang tidak biasa antara anak cowo kulit putih dengan budak pelarian dewasa inilah yang jadi poin menarik.

What he says :
"Well, it made me sick to see it; and I was sorry for them poor pitiful rascals, it seemed like I couldn't ever feel any hardness against them any more in the world. It was a dreadful thing to see. Human beings can be awful cruel to one another."

3. Holden Caulfield

Holden adalah tokoh fiksi rekaan JD Salinger di novelnya yang gak lekang sepanjang zaman, The Catcher in The Rye. Setelah dikeluarkan sekolah karena nilainya yang anjlok hampir disemua mata pelajaran kecuali Bahasa Inggris, ia berniat untuk kabur dari rumah dan sekolah. Usianya yang 16 tahun, namun pandangannya yang sinis pada dunia dan orang-orang. Jiwanya yang memberontak sekaligus kesepian itulah yang membuatku, well.. menyukainya. Kau harus baca ini. Novelnya lucu, walaupun agak kasar. Ah! Dan satu hal, ane punya kesamaan dengannya. Kami sama-sama sangat benci para munafik. Kalau kau sama juga, bagus sekali. Tapi kalau kau bilang : semua orang juga pasti munafik, berarti kau setuju pada kemunafikan, dan artinya kau bisa menyingkir dari blog ini.

What he says:
"He was singing that song, "If a body catch a body coming through the rye." He had a pretty little voice too. He was just singing for the hell of it, you could tell. The cars zoomed by, the brakes screeched all over the place, his parents paid no attention to him, and he kept on walking next to the kerb and singing "If a body catch a body coming through the rye." It made me feel better. It made me feel not so depressed anymore."

"Take most people, they're crazy about cars. They worry if they get a little scratch on them, and they're always talking about how many miles they get to a gallon, and if they get a brand-new car already they start thinking about trading it in for one that's even newer. I don't even like old cars. I mean they don't even interest me. I'd rather have a goddam horse. A horse is at least human, for God's sake".

2. Atticus Finch

Siapa yang tidak tahu dia? Kau tidak tahu? You're so missing something worthy, then! Nah, kalian tahu novel To Kill A Mockingbird yang terkenal itu? Tidak tahu lagi? Mungkin kau cuma kenal Harry Potter saja, ya? Novel yang dapat penghargaan Pulitzer ini dikarang oleh Harper Lee. Atticus Finch adalah seorang pengacara Maycomb yang dibenci warganya karena membela hak seorang budak kulit hitam, Tom Robinson, dipengadilan. Sifatnya yang karismatik, kalem, bijak, tapi tegas pada segala tindakan yang salah membuat anaknya (Scout dan Jim) kagum pada ayahnya. Atticus adalah pecinta damai. Ia pendiam dan selalu serius, tapi lewat penuturan anaknya, Scout, di novel ini, kita akan menyadari betapa luar biasa Atticus Finch! I really want to be like him.

What he says:
"You never really understand a person until you consider things from his point of view--until you climb inside of his skin and walk around in it."

"Shoot all the bluejays you want, if you can hit 'em, but remember it's a sin to kill a mockingbird. Mockingbirds don't do one thing but make music for us to enjoy. They don't eat up people's gardens, don't nest in corncribs, they don't do one thing but sing their hearts out for us. That's why it's a sin to kill a mockingbird."

1. Samwise Gamgee

Pernah menonton The Lord of The Rings? Nah, ane juga membaca bukunya, karya JRR Tolkien. Buku yang bagus. Karakter favorit ane selain si Aragorn itu adalah Sam Gamgee. Ane gak bisa lebih kagum dari ini. Dialah sebenarnya pahlawan cerita. Yah, Frodo juga, tapi Frodo tak akan berhasil tanpa dukungan moral Sam Gamgee. Ya, dia tidak tampan seperti Holden Caulfield, ya, dia tidak jenius seperti Miles O'Malley, ya, dia tidak sekarismatik Atticus Finch. Tapi dia punya kesetiaan besar. Seperti Huck Finn setia kawan dengan Jim. Dia adalah partner terbaik dalam perjalanan. Dialah yang mengalahkan laba-laba raksasa Shelob dan yang melindungi Frodo dari Gollum. Setia kawan, berani, dan optimis adalah karakter utamanya. Buatku, Sam mengingatkanku tentang arti sahabat sejati, bukan munafik-munafik yang kau lihat tiap hari di kampus.

What he says:
Sam: It's like in the great stories Mr. Frodo, the ones that really mattered. Full of darkness and danger they were, and sometimes you didn't want to know the end because how could the end be happy? How could the world go back to the way it was when so much bad had happened? But in the end it's only a passing thing this shadow, even darkness must pass. A new day will come, and when the sun shines it'll shine out the clearer. Those were the stories that stayed with you, that meant something even if you were too small to understand why. But I think Mr. Frodo, I do understand, I know now folk in those stories had lots of chances of turning back, only they didn't. They kept going because they were holding on to something.

Frodo: What are we holding onto, Sam?

Sam: That there's some good in the world, Mr. Frodo, and it's worth fighting for.


Have a nice day, kids!





Man of This Year's Ramadhan : Prof. Dr. Quraish Shihab

Ramadhan penuh acara-acara bullshit. Suatu kebiasaan orang-orang stasiun TV tiap tahun. dulu ane berpikir : "TV bener-bener jadi anak baik selama bulan Ramadhan", sekarang yang ane pikir malah ; "TV makin keliatan bancinya pas Ramadhan," ane gak setolol dulu lagi.
Acara komedi lebay dan sinetron Ramadhan, hal-hal goblok seperti itu. Kebanyakan begitu nonton itu--2 menit aja--langsung ane off tuh TV. Berita lebay, film-film class B-, sinetron klise, orang pamer depan TV makan makanan enak, reality show brutal, talk show ngebetein... Kangen gw film-film dokumenter sama film-film Barat yang bagus.Mana ada yang begituan sekarang? This TV stuffs really test my patience..
Tapi ada satu yang lumayan menarik. Kalau kau lagi makan sahur sekitar jam 4, lihat di Metro TV acara Tafsir Al-Misbah. Yang membawa acaranya adalah David Chalik. Acara itu adalah program TV rutinan milik Metro TV dimana Prof. Dr. Quraish Shihab menafsirkan al-Qur'an dengan baik sekali.

Gayanya yang khas itu : kalem, sabar, logis, santai (tapi serius), dan kadang lucu juga membuat kita berpikir : orang ini lebih dari sekadar ulama TV biasa. Dia adalah seorang guru. Keseluruhan sosoknya sampai nada suaranya, mengingatkan kita pada sosok guru yang kita dambakan. Suatu keberuntungan bagi umat muslim memiliki ulama seperti beliau. Alhamdulillah... thanks for sharing ur knowledges to us, Sir!

Itulah yang membuatku tertarik untuk membahas sedikit tentang beliau. Sungguh senang rasanya mengetahui TV lokal keparat Indonesia ini masih terpikir untuk menampilkan kebijaksanaan beliau di TV. Salutt!
Ya Allah panjangkan umur beliau dan seluruh ulama (yang bukan munafik) di dunia ini agar mereka tetap menyalakan semangat keislaman di seluruh dunia. Amin!
Untuk melihat biografi beliau sekilas silakan klik link Wikipedia ini


Kata beliau tentang... (berdasarkan acara TV "Tafsir al-Misbah")

Tentang wanita yang tidak memakai jilbab karena merasa belum dapat petunjuk

"Apakah jika manusia ketika ia diberi petunjuk lalu ia tidak mau lantas Allah rugi? Pertama, kita harus bedakan. Ada orang yang diberi petunjuk lantas ia mengerti. Ada juga yang sudah diberi petunjuk tapi ia tutup mata. Jika ia berkata : saya ini belum dapat petunjuk Allah...", ketahuilah sebenarnya dalam hatinya ia sudah tahu yang mana benar dan yang mana yang salah. Masalahnya, dia tidak mau menerima petunjuk itu. Dia tidak mau melaksanakannya. Kalau anda tidur lalu berniat shalat malam, anda pasti akan bangun jika anda mau. Tapi anda kebablasan, itu berarti anda belum sungguh-sungguh berniat. Apakah Allah rugi jika petunjukNya diacuhkan? Tidak akan."

Tentang orang yang tidak percaya surga dan neraka dan selalu mempertanyakannya....

" Jika anda percaya surga dan neraka itu tidak ada, lalu kenyataannya memang tidak ada. Apakah anda akan rugi? Tentu tidak, karena anda benar. Lalu apakah orang yang meyakininya juga rugi? Tidak juga. Sebab mau percaya atau tidak, keduanya tidak eksis. Tidak nyata.
Tapi sekarang begini, jika ada orang yang tidak percaya ada surga dan neraka, sementara keduanya benar-benar ada? Apakah mereka rugi? Ya, sebab mereka jadi tidak memperhitungkan amal perbuatan mereka. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang mengimaninya? Ya, tidak rugi. Sebab mereka tahu ada konsekuensi dari tiap perbuatan. Apa kesimpulannya kalau begitu? Ada atau tidak neraka dan surga, orang yang beriman padanya TIDAK akan dirugikan. Orang yang beriman selalu beruntung, kalau demikian kenapa kita harus memilih untuk tidak percaya?".

Tentang zuhud dan hak-hak manusia

"Manusia semenjak lahir memiliki hak. Hak-hak tersebut mewajibkan diri kita sendiri untuk menunaikannya. Seperti hak kodrati, makan, minum, tidur, dan hubungan sosial. Hak untuk sehat, bahagia, dan seterusnya. Sementara ada orang yang memilih untuk hidup zuhud. Orang-orang ini meyakini bahwa zuhud berarti meninggalkan dunia untuk mengejar akhirat. Padahal kita kan berdo'a : Rabbanaa Aatinaa fid Dunyaa Hasanah, wa fiil Aakhirati Hasanah..". Zuhud itu sebenarnya adalah keseimbangan antara hidup dunia dan akhirat. Kita disuruh untuk mengejar kebahagiaan dunia bukan berarti kita lupa akhirat juga.

Tentang poligami...

"Siapa yang bilang kalau poligami itu sunnah Nabi SAW? Poligami itu bukan ibadah murni. Seperti halnya pintu darurat pesawat yang dilarang dipakai kecuali jika pilot mengizinkan. Ia seperti opsi terakhir dan harus dipikirkan matang-matang. Untuk lebih jelas baca disini"

Tentang hamba yang malu meminta saat berdo'a

"Allah paling senang dengan hambaNya yang berdo'a, itu pertama. Yang kedua, ada pula yang malu saat berdo'a entah karena merasa tidak pantas meminta atau karena merasa Allah lebih tahu kebutuhannya sendiri. Tapi kita coba pikir lagi, yang namanya suami istri, apakah mereka malu satu sama lain? Tidak. Tak ada lagi rasa segan diantara mereka. Kenapa? Karena mereka sudah DEKAT. Bagaimana kita bisa malu meminta pada Allah? Sementara ia lebih dekat pada kita, lebih dari diri kita sendiri. Ia yang lebih memahami kita. Untuk apa kalau begitu malu meminta dan merasa tidak pantas padaNya? Allah sangat mencintai hambaNya yang meminta dengan tulus. Jadi jangan malu meminta pada Allah SWT banyak-banyak. Sebab Ia tak akan kehabisan dan Ia selalu mendengar do'a setiap orang"

dan lain-lain silakan baca buku beliau atau tonton acara TVnya di MetroTV. :-)

Have a nice day, kids!

PS : God, i love this man! But i'm sure You love him more than i do.

Senin, 16 Agustus 2010

Wibbling Rivalry Part. 2 (Indonesian Translated)


L : Aku memang sedang membicarakan band kita.

N : Tidak. Kau sedang bicara tentang DIRIMU. Band kita adalah tentang LAGU. Dia (si wartawan) baru saja bilang, 70% apa yang orang-orang tulis tentang kita adalah tentang MUSIK, ya. Aku akan mengambil 70% itu. Sisa 30%---kau bisa makan itu.

L : Hey, duduk, kawan, duduk. Kau sudah kelewatan. Kau kebanyakan minum G&T. Duduklah, sialan.

N : Tidak, masalahnya adalah : Kau bukan jubir untuk band ini.

L : Kau sendiri?

N : Kalau aku ya.

L : Boleh saja kau ngomong, tapi sejauh yang kuperhatikan, apa yang kau katakan itulah omong kosong keparat, man.

N : Baik, tapi kau tetap bukan jubir band ini.

L : Kau tidak bicara untuk band ini.

N : Aku bicara untuk band ini.

L : Akulah yang bicara untuk band, dan sekarang aku sedang bicara tentang band ini. Karena aku memang begitu. Dan orang ini (menunjuk ke Noel), bukan peminum, dia cuma pendeta sialan. Dia memang dilahirkan untuk jadi pendeta.

N : Tidak, bedanya adalah : aku tidak ditangkap polisi.

L : Terus apa yang mau kau katakan? Yang ingin kau katakan itu ya, bahwa aku keluar ke pub, ya. Aku minum sedikit bir, ya. Lalu tiba-tiba situasi berubah. Dan akhirnya aku harus berbuat itu.. (bergerak dengan gaya banci).

N : Pub apaan? Dimana?

L : Seperti yang di kapal feri itu! Sama saja!

N : Tidak! Ini berbeda! Karena kau disana sedang bersama Oasis! Bersama band kita!

L : Nah, nah.. kan tidak ada aturannya! Tunjukkan padaku buku peraturannya kalau begitu. Karena kalau kau punya benda itu, berarti yang dari tadi kau bicarakan adalah... (meraih tape recorder dan menyumpal kemulutnya sendiri).... bloaaarrskybluh!

N : Kau yang pergi ke serambi-serambi hotel, dimana ada orang-orang disana. Lalu kau yang ber-"pssssttt" lalu mengetuk pintu kamar hotel orang. Itu yang kau perbuat!

L : Aku lagi kacau. Lagian gak ada orang yang terluka karena itu. Itu aku. John Lennon juga dulu suka berbuat yang aneh-aneh....

N : Kau kenal John Lennon?

L : Kau kenal dia?

N : Aku nggak, tapi kau?

L : Yeah.

N : Well, kalau begitu kau pasti sudah tua betul. Berapa umurmu? 21?

L : Nggak, sekitar seribu lima puluh satu..

N : Kamu 22.

L : Tidak. Aku 21.

N : Benar, dan ingat, aku melihat sendiri kau lahir, aku bahkan tidak kenal John Lennon. Jadi berhentilah bicara seakan kau kenal.. John Lennon

L : Ya, terus kamu mau bilang apa sebenarnya? Mau kita jadi teetotal (orang yang tidak minum alkohol) terus keluar dan bertingkah sepertimu?!

N : Musik! Musik! Musik! Musik! Musik! Kita sedang bicara musik!!

L : Kau mau jadi Keith Richards! Akuilah!! Akuilah!! (mereka bicara bersamaan sambil berteriak-teriak)

N : Mari kita bicara tentang musik! Mari kita bicara tentang musik! Mari kita tidak usah bicarakan tentang dirimu yang  bajingan tengik! Mari kita bicarakan musik!!

L : Kaulah yang tiba-tiba membahas kejadian di kapal feri!!

Q : Hei, hei... ayo kita bicara, sampai mana kita tadi? Ada orang-orang yang bilang : "Aku datang ke bus Oasis, mereka semua sedang memakai obat dan mereka terus terjaga sepanjang malam..", apa kau begitu?

N : Orang-orang, mereka semua sedang duduk di seluruh apartemen di penjuru Inggris sekarang, entah di Glasgow, Manchester, Birmingham, Leeds, Liverpool, Sheffield, di ruangan seperti ini dan mereka memakai obat. Itu kenyataan hidup.

L : Jadi diamlah kawan! Sekarang kau malah makan omonganmu sendiri, kau mabuk berat sekarang! Aku gak mau kau anggap sebagai bajingan tengik! Aku disini untuk bermusik! Tapi hal-hal itu pasti akan mengikuti prosesnya. Selalu begitu!!

Q : The Who (band) juga saling benci satu sama lain.

L : Yeah, aku juga benci bajingan ini.

Q : Itukah yang membentuk band ini?

L : Yeah, sebab itulah apa adanya. Itulah mengapa kita adalah band terbaik di dunia! Karena aku benci si goblok sialan ini (Noel), betul-betul benci! Dan kuharap suatu saat ada kejadian aku memukulnya dengan gitar Rickenbacker, tepat dihidungnya. Dan dia akan melakukan hal yang sama, sebab sebentar lagi kita akan memulai itu. Kita benar-benar selangkah akan melakukannya! (Seram bener si Liam.)

Q : The Who juga suka mengungkit-ungkit kebencian sesama mereka.

N : Yeah, kayak kau (tertawa)

Q : Sesering apa kalian bertengkar?

L : Tiap hari. Yeah, tiap hari.

N : Tiap jam... tiap jam (mengoreksi Liam)

Q : Terus gimana kalau kalian naik ke satu panggung?

L : I fuck him off

Q : Apakah kalian langsung adu argumen sebelum.. sebelum...

L : Aku ngurusin mic saja, oke. Karena urusanku memang itu saja. Aku gak memulai perkelahian, karena dia (Noel) berpikir bahwa ideku terlalu memalukan atau apa... terserah. Urusanku cuma sama mic dan vibe. Sedangkan urusannya adalah berdiri di sudut panggung keparatnya, mainkan gitar dan sedikit menari--biarkan saja dia. McGuigan ngurus dirinya sendiri, drummer juga begitu. Kita ini (Oasis) berlima, bukan satu orang.

Q : Kau punya mimpi yang terjadi berulang-ulang?

N : Yeah... ada satu.

L : Aku mimpi mengambil alih band ini.

Begitulah. Wawancara mungkin belum selesai tapi tape recordernya berhenti. Apa yang terjadi seterusnya hanya Tuhan dan mereka yang tahu. Kenyataannya, Oasis bertahan dengan segala konflik Liam vs Noel ini selama 18 tahun. Bayangkan. Ketika ditanya mengapa mereka bisa bertahan begitu lama? Band lain mungkin sudah bubar dalam waktu 5 tahun. Noel dengan bijak menjawab, "Kami disini (Oasis) karena kami mencintai musik. Bukan untuk hal lain. Itulah yang membuat kami bertahan..."
Apapun itu, mereka benar-benar melengkapi satu sama lain.

Have a nice day, kids.

Wibbling Rivarly (Indonesian translated)


Noel : "we're brothers and we're fight, that's how brothers all over the world!"

Hey, kids. Ane berpikir kali ini buat mengupload satu interview sungguhan yang selalu membuat ane ketawa tiap kali ane dengerin. Mungkin kalian tertarik? Terserah. I don't give a fucking shit, kids.

Alright, the thing is, it's a fourteen minutes of verbal mayhem. Audio ini berisikan rekaman wawancara Noel dan Liam Gallagher dari band mereka yang baru tahun kemarin bubar, Oasis. reputasi mereka yang sangat terkenal tentu saja, selain sebagai band terpenting era Britpop 90'an, karena mulut bacot mereka yang seringnya bikin orang terganggu, tapi lebih sering lagi... kocak. Kocak sangat.
Berpikir kalau gw kayak orang gak ada kerjaan sampai rajin banget nge-post beginian? Gak heran, mungkin ada benarnya. But once again, i don't give a fucking shit, man.
Jadi tentang apa sebenarnyakah interview Wibbling Rivalry yang terkenal ini? Isinya adalah wawancara yang penuh kata-kata kasar, lucu, dan rada filosofis (ketika mereka bicara tentang musik & rock'n'roll) antara Noel dan Liam dari kamar sebuah hotel pada tanggal 7 April 1994 di Glasgow. Untuk melihat isi wawancara yang sebenarnya dengan Bahasa Inggris ala Manchester (yang sungguh sulit dipahami) silakan lihat disini.
Tapi kalau kalian ingin memahami dengan terjemahan Indonesia, yang kulakukan sendiri, bisa baca dibawah.
Nah, percayalah, wawancara antar saudara kandung ini lucu betul!

Audio Wibbling Rivalry Oasis Part 1 : Noel's Track
Audio Wibbling Rivalry Oasis Part 2 : Liam's Track


Hotel Forte Crest, Glasgow. Sekitar tengah malam..

Pewawancara (singkat jadi Q) : Bagaimana pendapat kalian soal reputasi kalian sebagai band penggila pesta?

Liam (L) : Aku memang begitu, seperti yang dia (Noel) katakan, aku pulang kerumah, dihukum oleh ibuku. Lalu dia menjitakku di kepala sambil berkata : "Ngapain sih kamu, anak nakal?"

Q : Apakah kau dapat jitakan lagi sepulang dari Amsterdam?

L : Oh, iya. Aku dijitak sepanjang waktu. Ibuku, dia menatapku dan berkata : "Kau bajingan sialan!", mengerti kan maksudku?

Noel (N) : Ini soal reputasi, kan? Yang...

L : Aku suka bagaimana itu terjadi. Mengingatkanku terus pada Stone Roses (band yang terkenal sebelum Oasis) . Aku senang betul hal itu. Aku ingin 2.000 orang berkumpul dan membicarakanku dengan cara yang salah. Aku ingin berada disana.

N : Whoa, tunggu sebentar. Bukan itu yang dia (pewawancara) maksud!

L : Itu yang dia maksud.

N : Dia itu lagi ngomongin 'reputasi'. Tentang soal diusir dari kapal feri sialan itu. Diusir dari kapal feri lalu dipindahkan itu bukan suatu hal yang bikin aku bangga!

L : Aku bangga.

N : Baik, kalau kau bangga diusir dari kapal feri, kenapa tidak kau pergi dan dukung West Ham? Lalu keluar dari band-ku, lalu jadi football hooligan (fanatik bola yang gila), sebab kita ini musisi kan? Bukan football hooligan!

L : Kamu tuh cuma sirik aja karena waktu itu cuma dikamar sambil baca buku-buku sialanmu...

N : Tidak! Dengar, ini ada quote dari Marcus Russel (manajer band mereka)..

L : Ah, dia itu cuma orang bajingan sialan...

N : Diam kau, goblok! Dia turun dari feri setelah diusir dari sana. Sementara aku ditinggal di Amsterdam,  (baiklah, sampai sini sudah kelewat kasar, ane gak mau cantumin disini, cari tahu aja sendiri artinya, kids!) with my dick out like a spare prick at a fucking wedding...!

L : bukan tindakan yang bagus.... (menggerutu)

N : Diam, diam! Dia (Marcus) turun dari feri dan berkata : "Ngapain sih kamu disini?!", orang-orang ini berpikir bahwa rock'n'roll adalah tentang "diusir dari kapal feri"

L : Tidak, aku tidak begitu.

N : Diam dulu! Nah.. orang-orang ini berpikir bahwa diusir dari kapal feri adalah rock'n'roll...

L : Nggak.

N : Diamlah! Orang ini berpikir bahwa diusir dari feri itu rock'n'roll. Kau tahu apa yang Marcus katakan padanya? Nah, dia bilang, "Rock'n'roll itu artinya, kau adakan konser, mainkan musik, kau pergi lalu kembali dan bilang pada penonton bahwa kau telah membuat mereka senang! Bukannya kau jadi orang aneh goblok dengan borgol ditanganmu.Itu namanya footbal hooliganisme, dan aku gak terima hal itu. Dan, dengar ya, mereka juga didenda ribuan pounds per-kepala...

L : Nggak. Kita gak didenda. Kau bisa sumpal ribuan pounds itu di bokongmu sampai keluar lewat mulut besar sialanmu!

N : (pergi ketoilet)

sementara Noel sibuk di toilet, Liam ditanya oleh pewawancara soal "keinginan band Oasis agar dicap sebagai 'bad boys'".

L : Dengar, aku tidak berpikir ingin mendapat imej sebagai "bad boys". Aku ingin mendapat imej sebagai "diriku sendiri". Dan kekacauan yang terjadi di kapal... itu karena kita sedang minum-minum. Aku suka minum. Aku memang begitu orangnya.

Noel : (bicara dari toilet) Kau tidak boleh minum, tolol!!

L : Siapa yang tidak boleh?! Kau ngomongin sesuatu lalu loncat ke masalah lain, aku sudah capek ngurusin itu.

N : (selagi Liam mencoba bicara Noel mengeluarkan teriakan dan sahutan yang mengejek) Eeyaree! Woah!

L : Diam! Diam! Aku bukan lagi bilang kalau aku bangga dengan semua kejadian itu... tapi begitulah adanya. Itulah yang sudah terjadi... (Noel berteriak makin keras), seperti yang Bobby Gillespie katakan : "Aku muak dengan band-band sialan yang gak ikutan situasi begini lagi....", band terakhir yang bikin gila-gilaan seperti ini adalah Sex Pistols. Mereka keluar kejalan dan sesuatu pasti terjadi. Begitulah keadaannya, begitulah mereka, dan begitu pula aku.. Aku selalu keluar dan bertemu dengan....

N : (keluar dari toilet) Omong kosong. Omong kosong. Omong kosong. Itu omong kosong!

L : Kau yang tutup mulut. Kau yang dari tadi menyudutkanku itu yang bicara omong kosong!

N : Kalau kau berpikir rock'n'roll berarti tentang ditangkap polisi....

L : Rock'n'roll itu berarti kau jadi diri sendiri! Dan itu yang terjadi semalam di kapal! Aku minum dan terlibat perkelahian! Itulah!!

N : Diam!! Diam, diam, maukah kau diam!? Rock'n'roll itu tentang musik. Musik. Musik. Musik. Musik. Bukan tentang KAU. Bukan tentang aku. Bukan tentang Oasis. Tapi musik!

L : Terus Sex Pistols itu apa?!

N : Siapa yang bicara tentang Sex Pistols??

L : Mereka adalah band terbaik yang pernah ada, atau salah satu yang terbaik!

N : Nggak! Mereka nggak gitu. Mereka cuma bikin satu album.

L : Apa mereka peduli??? Itulah kenapa mereka keren!!

N : Apa? (dengan nada super nyelekit), karena mereka ditangkap polisi jadi mereka KEREN? Karena Rolling Stones juga ditangkap polisi jadi mereka juga KEREN? Fuck off, bullshit! Bullshit!!

L : Tapi mereka punya sesuatu....

N : Apa itu?

L : Hidup, goblok kau.

N : Hidup? Kita juga punya kehidupan! Kita juga punya!

L : Kita gak punya itu kalau kamu mulai bertingkah begini! Apa kau mau jalan-jalan dengan gaya begitu?

N : Nggak, nggak sama sekali (berulang-ulang)

L : ...lalu naik ke panggung terus bertingkah kayak gini.....

N : Nggak, nggak... nggak... Kau yang berpikir diusir dari kapal feri berarti rock'n'roll. Ternyata bukan.

L : Aku gak bilang itu rock'n'roll

N : Tadi kau bilang begitu, goblok! Kau bilang 'It's rock'n'rooooooooooollll!, it's rock'n'rooooooooooollll!"

L  : Aku cuma menertawakan saja! Dan sejauh yang kupahami, aku ikutan. Sekarang aku sudah keluar dari penjara. Aku tertawa dan berpikir, "yeah, bagus sekali kawan", itu sudah terjadi. Itulah kenyataan, kawan.

N : Kita bukan sekumpulan petinju, iya kan? Band ini adalah tentang musik. Bukannya tentang: diusir dari feri sialan! Kenapa kau gak sekalian saja turun kebawah sekarang, hancurkan bar dibawah, dan bilang semua orang kalau kau ADALAH vokalis Oasis?!

L : Soalnya aku gak mau. Sebab kalau sudah kulakukan, tak akan ada yang bisa menghentikanku.

N : Terus kenapa kau tidak buat kekacauan saja sekarang? Kenapa tidak kau lakukan sesuatu seperti Keith Richard (gitaris Rolling Stones)? Lempar TVnya keluar jendela! Lempar TVnya keluar jendelaa..!!

L : Aku gak mau melakukan itu! Kalau aku mau maka sudah aku lakukan tadi! Tapi aku NGGAK mau! Aku bukan orang macam itu!

N : Terus macam apa kau?

L : Aku ini... aku ini macam... (meneguk bir G&T dengan suara keras). Begitulah aku.

N : Yeah, kau memang gitu. Tapi aku sedang bicara soal band kita disini. (bersambung ke part 2)

Jumat, 13 Agustus 2010

Paranoid : What Makes Me Scared

Kadang-kadang ane bisa bener-bener paranoid.
Maksudnya, ane sebenarnya gak pernah punya ketakutan tertentu sama sesuatu. Ane gak takut kecoak, gak takut sendirian di kamar gelap, gak takut hantu, gak takut polisi.. ya, serius gak takut polisi, soalnya ada teman ane yang takut sama polisi. Kayak dia baru nyuri sesuatu atau apalah. Mungkin karena dulu dia pernah dibentak polisi--kebetulan aku juga lihat bagaimana dibentaknya. Mengerikan memang.
Tapi selain itu ane bener-bener gak takut apapun kecuali yah... mati dan masuk neraka. Bahkan ane justru ketawa kalau nonton film horor. Ane tau itu reaksi yang salah, tapi semua film horor itu terkadang bisa lucu betul.
Lain lagi ceritanya kalau imajinasi ane diberi rangsangan tertentu oleh gambaran sesuatu yang menakutkan. Baiklah,  ane ceritakan beberapa, mumpung ane lagi mood.. ane lagi kepingin nulis ini soalnya.

1. Sekolah ane yang dulu punya kolam renang. Tiap hari libur kalau lagi mau (seumur-umur berenang disana  cuma sekali) ane berenang dengan anak-anak lain. Ane gak bisa berenang, serius. Bahkan yang kedalaman 2 meter saja gak berani. Tapi teman ane, sebutlah namanya Hilldy, menyuruhku untuk menceburkan diri. Dia terus menekankan kalau dia mau mengajariku sekedar meluncur. Ck, sekali dua kali meluncur.. ane berhasil. Meskipun gak berani buka mata dalam air. Teman ane bilang jangan sampai ane berhenti ditengah-tengah karena ane bisa tenggelam, jadi terus saja meluncur sampai mentok ke dinding kolam diseberang.
Semuanya lancar. Sampai terlintas dipikiranku gambar poster film Jaws sialan itu. Tahu kan yang gimana? Nah, ane merasa kalau ada makhluk bertaring, hiu putih raksasa keparat itu menyerangku dari bawah. Panik melanda, dan ane tenggelam, meronta-ronta kayak orang goblok. Untunglah ane diselamatkan temaku itu. Ya Tuhan tolol sekali sih.. Dia bertanya kenapa ente? Ane gak jawab. Lagi mau jawab apa? Karena ane takut hiu putih meluncur dari kedalaman kolam renang 2 meter dan menyergapku?! Memalukan betul.


2. Ketika sedang bete, ane selalu iseng mencari-cari video-video aneh atau konyol di Youtube. Kebetulan saat itu di Youtube sedang heboh perilisan trailer film Paranormal Activity. Iseng-iseng membuka trailernya--yang tentu saja gak menakutkan, akhirnya terpikir untuk membuka beberapa video penampakan. Sebenarnya hal-hal goblok itu tidak pernah menarik perhatianku. Karena aku tahu itu pastilah BOHONG. Siapa sih yang suka dibohongi? Hm? Anyway, tetap saja dengan alasan "bosan" ane buka. Ane menonton beberapa video. Sama sekali gak menakutkan.
Tapi malam itu berbeda.
Bapakku, entah orang tolol apa yang dia temui di kantor, berkoar-koar di rumah soal disiplin pada anak. Dia bilang sudah saatnya si Vira.. adikku yang terakhir, untuk tidur dikamar yang sudah disediakan dari dulu untuknya. Kamar itu gak pernah ditempati, karena anak itu takut tidur sendiri. Ane tidak takut. Ane juga ikut menyemangati dia untuk mencoba tidur sendiri. Dia setuju dengan berat hati, tentu saja.
Jadi malam itu ane tidur sendiri diatas.
Resah, gelisah, ngantuk jadi satu. Kamar ane diatas cukup luas. Dan cuma ane saja yang diatas, lainnya tidur dibawah. Ane gak bisa tidur. Otak ane dibayangi hantu-hantu penampakan sialan itu. Berulang kali tidur, terus bangun lagi, tidur lagi, kayak orang kena jetlag. Semua lampu atas dinyalakan padahal biasanya kalau tidur senangnya gelap-gelapan. Menderita sekali... terus begitu sampai Subuh.
Begitulah, ane rasa karena biasanya ane tidur gak pernah sendiri di sekolah yang dulu. Subhanallah, kalau inget rasanya pengen ngelempar muka sendiri pake sepatu. Takut sama hantu! It killed me.

3. Ane yakin bahkan Wikipedia atau dunia psikologi belum pernah punya istilah untuk jenis rasa takut yang ini : takut pada hari kiamat. Ini masalah berat buatku yang waktu itu masih umur 8 tahun. Ibuku yang lumayan agamis itu suatu hari menyuruhku membaca dua buku, judul pertama adalah tentang siksa kubur. Satu lagi tentang hari kiamat. Dahsyat. Semuanya hal baru buatku waktu itu dan kuhabiskan dalam waktu sehari saja. Sebelum tidur, di pengajian, di sekolah. Ane menanggapinya dengan serius. Tapi beneran, beberapa bagian dari buku itu bikin ane shock. Tentang padang makhsyar dan neraka dan seterusnya. Cukup membuatku kesulitan tidur dan segala macam. Takut sekali. Diam-diam ane menangis. ya ampun, bayangkan itu. Anak usia 8 tahun menangis karena takut siksa kubur dan neraka. Ane inget betul betapa takutnya ane waktu itu.
Tapi terlepas dari itu semua, kalau ada jenis paranoid yang berefek positif, pastilah jenis yang kualami dulu. Sekejap ane berubah jadi anak baik. Apapun yang orangtua suruh, ane tururti. Bahkan ane ikut membersihkan rumah hari itu dan membuatku ibu ane terkesiap. Lol!
Yang sungguh membuatku heran tentu saja semakin dewasa malah semakin tidak takut pada hal-hal seperti itu. Maksudku, benar-benar takut. dalam hal ini ane lebih suka diri ane yang dulu takut pada segala macam siksa yang terjadi di akhirat nanti sampai-sampai ane jadi lebih hati-hati berbuat dan berkata. Ck, makin dewasa makin kacau saja ane!


















So what makes you scared most?

"My Way", Frank Sinatra lyric

And now, the end is near,
And so I face the final curtain.
My friends, I'll say it clear;
I'll state my case of which I'm certain.

I've lived a life that's full -

I've travelled each and every highway.
And more, much more than this,
I did it my way.

Regrets? I've had a few,

But then again, too few to mention.
I did what I had to do
And saw it through without exemption.

I planned each charted course -

Each careful step along the byway,
And more, much more than this,
I did it my way.

Yes, there were times, I'm sure you knew,

When I bit off more than I could chew,
But through it all, when there was doubt,
I ate it up and spit it out.
I faced it all and I stood tall
And did it my way.

I've loved, I've laughed and cried,

I've had my fill - my share of losing.
But now, as tears subside,
I find it all so amusing.

To think I did all that,

And may I say, not in a shy way -
Oh no. Oh no, not me.
I did it my way.

For what is a man? What has he got?

If not himself - Then he has naught.
To say the things he truly feels
And not the words of one who kneels.
The record shows I took the blows
And did it my way.

Yes, it was my way.


 Sial, liriknya gak bisa lepas dari otak ane...!







Of Holden Caulfield and Me

Gak makan waktu seminggu atau 3 hari nyelesain novel pemberian temen gw yang tersayang; The Catcher in The Rye (JD Salinger). Dengan tebal cuma 299 halaman (versi Indonesia), cuma menghabiskan sekitar 6 jam. Belum lagi sampai sekarang masih ane ulang2 dan selalu sukses bikin mulut senyum-senyum sendiri sambil ngebayangin adegan demi adegan yang lucu tapi dibalut kata-kata kasar. Sedikit memberi pengaruh yang sama seperti film Fight Club atau American Beauty.

Buku ini punya kekuatan, kalau ane mau bilang : pengaruh. Banyak buku berpengaruh. Tapi yang satu ini berbeda. Kita, terutama yang masih muda, kebanyakan akan melihat sebagian diri kita sendiri dalam karakter si protagonis utama, Holden Caulfield. Ia akan membekas di otak selama berhari-hari, sedikit memberi pandangan baru juga terhadap cara kita menyikapi sesuatu. Ane gak akan cerita konflik macam apa dalam novel ini, sebab ceritanya super sedehana. Bukan tentang konflik romantis ala Twilight atau sihir Harry Potter. Holden cuma remaja biasa dan seperti kebanyakan remaja, berusaha mencari tahu.. mencocokkan pikirannya dengan dunia, lalu seringkali terjebak dalam keraguan. Entah ragu pada diri sendiri, orang lain, agama, atau dunia. Mungkin ada yang familiar dengan masalah ini? :-)

Tapi yang pasti ini bukan review buku. Ane lagi gak kepingin menulis review dan semacamnya. Cuma opini pribadi tentang Holden Caulfield. Bagaimana ia sebenarnya gak bisa disebut bodoh juga, meskipun berkali-kali dikeluarkan dari sekolah, kecuali karena mata pelajaran Bahasa Inggris yang nilainya sangat bagus, dia tidak berminat pada pelajaran lain. Dia juga gak bisa disebut bersikap dewasa, cara pandangnya yang sinis namun tajam (dan terkadang ada benarnya juga) lebih mirip anak kecil. Di matanya dunia bermakna satu kata : munafik. Semua orang munafik. Film Hollywood munafik, iklan TV munafik, pemain piano di sebuah bar munafik, orangtua munafik, temannya munafik, sekolah munafik. Semua palsu dan memuakkan kecuali dua orang, Allie dan Phoebe adiknya.

Benar-benar pemikiran yang familiar buat ane.

Beberapa jam setelah membaca, ane masih sedikit kepikiran. Ane cukup menyukai si Holden ini, nt bisa liat dia sekarang jadi propic ane. Sesaat ane setuju bukan main dengan bocah tanggung ini. Dia seakan mewakili hampir semua yang ane rasa buat segala sesuatu. Kecuali beberapa hal, sebab film Hollywood itu keseharian ane. Dia benar2 membenci yang namanya film. Buatnya aktor itu gak pantes diapresiasi, palsu. Film Hollywood cuma bikin otak rusak. Mungkin ada benarnya juga, sih..

Holden itu kuat. Itu pemikiran pertama ane. Dengan kata-katanya yang pedas mengkritik lingkungannya. Tapi itu baru pemikiran awal. Sebab lama-lama ane merasa kasihan dengan karakter muda ciptaan JD Salinger ini, Gosh, ane bener2 kasihan padanya.. rasanya kalau bisa--seandainya dia eksis--ane mau saja memeluk dan menghibur dia dan segala macam. Serius.

Terlunta-lunta dijalan, tanpa uang dan teman. Bukan pengalaman menyenangkan. Berapa kali dia merasa pasrah pada kematian? Berapa kali dia merasa kesepian? Ane jadi berpikir, ya ampun.. orang bodoh yang menyedihkan sekali sih dia..
Jelas saja itu gambaran yang kongkrit kalau ane benar-benar kabur dari rumah sekarang. Bokek, kelaparan, kedinginan.. etc. etc.

(bahasa Indonesia ane jadi makin hancur aja)

Begini saja, kalau kita terus menerus memandang dunia dengan negatif.. meskipun dunia ini memang negatif apa adanya (jujur saja dunia ini memang munafik, kan? siapa sih yang gak paham?)----kalau kita memakai kacamata Holden Caulfield, maka kita GAK AKAN pernah bahagia. Gimana mau bahagia? Segala sesuatunya salah dimata kita. Gak ada yang berjalan dengan benar, kecuali kalau kita rela menyingkir dari hiruk-pikuk dunia dan memesan tiket pesawat untuk tinggal selamanya di belantara Amazon dan makan piranha tiap hari, mungkin masalah akan selesai. Tapi kan tidak segampang itu. Lagipula, belum tentu kita akan bahagia.

Jadi kesimpulannya ane berpikir, setiap orang pastilah pernah merasakan fase seperti Holden Caulfield. Tapi normalnya, menurut ane, tidak selamanya. Dunia kan berubah, orang-orang akan berubah. Meskipun tetap sama palsunya dunia ini. Sama menjijikkannya kalau kita mau berpikir jauh.. tapi well, kita adalah bagian dari dunia juga. Kita berkubang didalamnya. Tenggelam.
Dan kita, bagusnya, selalu punya pilihan, mau bahagia atau sengsara. Mau berusaha atau diam saja, mau berubah atau malah menutup mata. Ini pemikiran jadul tapi tetap relevan di segala masa. Hidup adalah pilihan.

Holden Caulfield, me, you, people, and the world. We're all the same. "Human in all our ways and all our pains, so let it be"--Good Charlotte.

PS : kids, that's not wasting time picking up this book and read this "The Catcher in The Rye"!