I just downloaded an app to access my blog.
Cold Room
Every bit of my mind stored to this room.
Selasa, 13 Maret 2012
Sabtu, 09 Juli 2011
Harpy's Eyes
Pikiranku menyelinap ke dalam mata harpy
dan menjelajah bersamanya.
Dapat kurasakan semilir yang perlahan
mengangkat sayapnya ke udara.
Pandangan setajam ini melanglang buana
Bumi dan lautan
Hijau, biru, kuning, merah, hitam
Mobil-mobil bergerak
Manusia dalam kotak-kotak kecilnya
menghubungkan dunia mereka satu sama lain
Dalam percakapan demi percakapan
Dalam keramaian, dalam kesepian
dan menjelajah bersamanya.
Dapat kurasakan semilir yang perlahan
mengangkat sayapnya ke udara.
Pandangan setajam ini melanglang buana
Bumi dan lautan
Hijau, biru, kuning, merah, hitam
Mobil-mobil bergerak
Manusia dalam kotak-kotak kecilnya
menghubungkan dunia mereka satu sama lain
Dalam percakapan demi percakapan
Dalam keramaian, dalam kesepian
Seorang anak menerbangkan balon merahnya
membumbung melewatiku,
terus, terus….
entah dimana akan berakhir
membumbung melewatiku,
terus, terus….
entah dimana akan berakhir
Mereka yang tak pernah menemukan kehangatan rumah
Yang merasakan penderitaan panjang
Yang pergi beribadah setiap Minggu
Yang berdoa sepanjang waktu
Yang merasakan penderitaan panjang
Yang pergi beribadah setiap Minggu
Yang berdoa sepanjang waktu
Langit tetap biru
Pantai tetap bergelombang oleh ombak
Ketika dunia tercipta
apakah hanya diawali oleh sebuah letupan kecil
dalam semesta Tuhan yang tak terbatas
Tak bersuara, begitu sepi.
Lalu semuanya berakhir.
Seperti ombak yang akhirnya mencium pasir.
Pantai tetap bergelombang oleh ombak
Ketika dunia tercipta
apakah hanya diawali oleh sebuah letupan kecil
dalam semesta Tuhan yang tak terbatas
Tak bersuara, begitu sepi.
Lalu semuanya berakhir.
Seperti ombak yang akhirnya mencium pasir.
Aku menatap dunia yang kukenal
tak dapat menyembunyikan rasa kasihan.
Semuanya berpacu demi menjaga keseimbangan
Yang mati, yang lahir
Lalu suatu saat dunia pun berakhir
dengan tenang.
Tanpa menyisakan apapun juga.
tak dapat menyembunyikan rasa kasihan.
Semuanya berpacu demi menjaga keseimbangan
Yang mati, yang lahir
Lalu suatu saat dunia pun berakhir
dengan tenang.
Tanpa menyisakan apapun juga.
Kamis, 23 September 2010
Si felis catus
Seekor kucing berbulu hitam putih menyelinap perlahan diantara kaki para pengunjung kantin bakso di belakang kampus. Seperti kebanyakan kucing lain yang membenci air, dalam artian: hujan, mereka mencari tempat hangat dan nyaman untuk berteduh. Kucing yang satu ini memutuskan untuk tidur siang di bawah meja kantin, meja yang berada tepat disebelahku. Kusantap makan siangku dengan pandangan tak mampu lepas dari si kucing.
Sejak dulu aku selalu menyukai makhluk bermata tajam bernama kucing ini, kalau tidak dibilang fanatik. Kucing selalu membuatku terpesona. Lebih kearah perasaan kagum daripada gemas. Aku menyukainya bukan saja karena mereka pandai bersikap manis dan berbulu lembut. Makhluk yang tersebar diseluruh penjuru dunia ini memiliki aura kemandirian dan kepandaian. Kucing adalah makhluk yang pandai, meskipun kau mungkin lebih setuju lumba-lumba atau simpanse adalah mamalia terpandai dimuka bumi. Mata mereka yang tajam seakan mengisyaratkan perasaan mereka sebagai makhluk yang terbuang dan terlantar, tapi mereka tetap berjuang hidup. Ini lucu betul memang, tapi aku sangat menyukai sorot mata kucing.
Daripada imej sebagai hewan pencuri (seperti istilah 'cat burglar'), kucing adalah makhluk yang kalem. Jika anjing memiliki rasa kesetiaan dengan tuannya, kucing yang bahkan kucing-peliharaan sekalipun, tetap merupakan makhluk mandiri. Sebagai pemburu yang ulung, ia mengandalkan penciuman yang tajam serta gerakan yang cepat. Anjing mungkin ditakdirikan sebagai sahabat terbaik umat manusia, kucing diciptakan untuk dirinya sendiri, bukan untuk mengabdi pada siapapun. Singkatnya, dia bukan makhluk terikat.
Dan itulah alasanku menyukainya, lebih dari para anjing.
Lagipula, yang bikin aku heran dengan kesinisan manusia pada kucing adalah, terkadang kucing dianggap makhluk penyebar penyakit dan pencuri. Sebenarnya mungkin "iya", tapi lagi-lagi itu tergantung pandangan kita masing-masing. Kucing bagaimanapun juga 'mencuri' ikan diatas meja makan untuk hidup. Apa yang salah dengan itu? Toh, kita hidup di bumi berdampingan dengan makhluk hidup lain yang juga berjuang mempertahankan hidup. Kalau semua orang menghayati prinsip toleransi antar sesama makhluk hidup, niscaya kita tidak akan tega berbuat semena-mena dengan makhluk hidup lain.
Aku ceramah begini jadinya, hahahahaha..
Yah, pokoknya...
kembali ke kucing belang hitam putih yang pertama kali aku bicarakan, dia masih tidur disana. Baru saja terlelap setelah letih mengawasi kalau-kalau ada kaki manusia yang mengusirnya. Ia tertidur disana, aman dan hangat. Aku senang melihatnya. Maksudku, itu bagus sekali.. melihat sang kucing yang malang dan terlantar paling tidak bisa tidur siang dengan enak. Yap, sebelum seseorang datang dan memukul sang kucing, mengusirnya dengan satu tendangan hingga membuat si kucing tersentak. Aku sendiri juga terkejut bercampur gusar. Seseorang tak punya hati merusak tidur siang si kucing dan memukulnya. Seakan belum cukup untuk membuat si kucing terkejut, ia juga menyakitinya. Aku tidak tahu apa yang dirasakan si kucing tentang sikap manusia sombong tadi, kecuali perasaanku sendiri yang terasa sakit. Aku tiba-tiba teringat akan seekor anak kambing yang kakinya terserempet motor seseorang di tengah jalan raya ketika aku mudik kemarin. Masih teringat di kepalaku erangan anak kambing yang menyayat hati itu.
Meskipun tak bisa dibandingkan dengan kejadian anak kambing tersebut, kucing tadi tetaplah meyedihkan buatku. Sang kucing bangun dan pergi perlahan dengan tenang. Tanpa protes. Lagi-lagi dengan matanya yang sayu. Ia menghilang di luar pintu kantin. Mood-ku untuk makan hampir hilang.
Aku jadi berpikir, berapa banyak, detik ini, makhluk hidup diluar sana yang mengalami penyiksaan lebih parah? Mengapa manusia begitu angkuh dan merasa bumi tersedia untuk melayani kehidupan dirinya saja? Sehingga saking pelitnya, tak ada tanah tersisa untuk si kucing tidur dan berteduh. Si kucing tidak buang air,tidak mencuri makanan, tidak mengganggu siapapun, for God's sake!
Lalu aku sadar, bisa jadi hanya aku seorang di dunia ini yang berpikir seperti ini.
Kamis, 02 September 2010
Masalah, masalah, masalah...
Yang namanya hidup memang gudang masalah.
Yap, bukannya mau mengeluh. Ane hanya mau berusaha melatih mental. Masalah makin banyak dan tantangan makin berat. Tuntutan dari orang sekitar makin besar pula, terutama dari orang tua. Kita semua ingin semuanya berjalan lancar, mulus, dan menyenangkan. Tapi hidup bukannya naik Ferrari di jalan tol pas lagi sepi. Bukan juga mendaki gunungdengan kereta ski. Hidup = masalah.
Tapi ane mencoba terus untuk tidak memikirkan hal itu.
Sesungguhnya gak ada masalah dengan itu semua! Yeah, kalau normalnya hidup = masalah, kenapa musti dipusingkan lagi? Sama seperti, kalau mati adalah bagian dari kehidupan yang alami, kenapa masih banyak orang maksa mau cepetan mati? Bicara soal hidup dan mati, memang agak rumit dan mendalam. Tapi daripada ane ceramah soal itu, lebih enak jalani saja yang ada sekarang dan biarkan Allah SWT yang menilai. Seandainya, kids.. masalah datang pada kalian dan kalian merasa down, itu wajar! Kita ini bukan makhluk kuat, tapi kita juga tidak lemah. Mari kita berpikir jika masalah tertentu datang : Well, ini memang bagian dari hidup, kan? Inilah kenyataan, kawan. Dan ini bukan masalah besar, semuanya akan baik-baik saja. Semua sudah digariskan. Allah SWT selalu bersama kita dan tidak pernah meninggalkan kita barang sedetikpun.
"This is just a part of life! That's not in white lines! That's not a big deal!"---Noel Gallagher (sedikit kutipan)
Bersyukurlah atas semua masa-masa sulit yang kita jalani, karena dengan demikian kita makin dewasa. Jangan mengeluh apalagi mengutuk. Lakukan sesuatu yang kongkrit, karena kalau cuma berdoa, masalah tidak akan kunjung selesai. Tapi jangan lupa untuk memberi diri sendiri kebahagiaan. Kita semua berhak untuk bahagia! Iya, kan?
Have a wonderful life, kids!
![]() |
Dan satu lagi mimpi yang akan ane capai: pergi ke Utara dan melihat aurora! |
Rabu, 01 September 2010
Kanon Iguchi
Mungkin diantara kalian ada yang seneng baca-baca cerita horor? Entah itu komik atawa novel? Kayak Bram Stoker atawa Stephen King? Gosh, ane suka banget baca genre beginian. Baca cerita horor itu menyenangkan karena apa coba? Karena kita sadar sedang ditakuti-takutin! Sayangnya, sampai sekarang, gak ada horor yang berhasil bikin gw takut. Serius. Mau film kek, novel kek, komik kek. Kek kekekekkek.. (gaje mode ON). Yah, pokoknya gak ada setan yang mampu bikin ane bertekuku lutut atau selimutan dalem-dalem di kasur. No way!
Tapi ane tetap seneng baca yang horor-horor.
Dan ane ingatkan disini bukan horor kayak film-film horor kacangan ala Indonesia atau Thailand. Tapi horor kayak... hm.. ala Stephen King? Terutama yang tidak melibatkan hal-hal supranatural. Bisa dibilang seneng horor psikologis gitu <---ada gak sih genre ini? Contohnya, ada beberapa karya Stephen King yang kayak gitu : "The Shining", "Quitters Inc.", atau yang agak aneh kayak "Night Shift" dan "The Mongrel". Asli aneh ceritanya! Baca sendiri... kalau berani.
Mungkin kebiasaan buruk ini dipicu oleh kesukaan baca-baca novel "Goosebumps" sama "Cerita Hantu di Sekolah" (yap, bukan "Kisah Kasih di Sekolah", tapi cerita hantu alias Gakko No Kaidan, ada yang baca?).
Sementara mangaka yang gw suka selain Reiko Shimizu, tentu saja mangaka horor yang sempat terkenal komik-komiknya di Indo tahun 90'an... Kanon Iguchi-sensei!!
Judul-judul yang diterbitin di Elex Media ada ini nih :
- Run
- Tolong!
- Aku Takut
- Lukisan Merah
- Peramal
- Berita Hari Ini
Meskipun gak tahu kenapa komik-komik beliau ini udah gak keliatan lagi satupun di toko buku besar manapun. Sepertinya dia hiatus atau Elkom sengaja gak mau terbitin lagi. Apapun itu beneran PAYAH! Buat ane yang seneng horor-hororan (gw kok jadi orang horor banget, sih?), gw selalu menunggu karya dia itu. Pertama kalinya baca pas waktu SD yang judulnya "Lukisan Merah" (ada yang inget?), tentang siswa SMA yang mengecat merah rambutnya kemudian kecelakaan lalu lintas sampai dia mati itu lhoo... Hm, tidak ada yang tahu. Ya sudah. Kalau kalian sempat nemu salah satu karyanya di toko buku bekas yang secondhand, cobalah buat baca. It's really good! Yah, walaupun gambarnya gak seheboh gambar komik kayak Vagabond atau 20th Century Boys atau ceritanya gak fantastis (lebay) kayak Code Geass atau Kuroshitsuji, tapi sumpah, kalau nt pada bete sama omong kosong atau cerita komik yang super lebay, komik-komik Kanon Iguchi jadi alternatif (hiks, sayangnya cuma segitu doank judul yang terbit di Indo! Indo siaalll!). Soalnya komik-komik si Iguchi sensei ini bisa dibilang realistis. Konfliknya mungkin saja terjadi di sekitar kita. Sama sekali gak melibatkan roh-roh, makhluk halus, atau monster sialan. Biasanya ceritanya terasa simpel di awal-awal, tapi endingnya itu lho, nge-twist banget! Inget banget pas baca yang judulnya Senin Abadi. Tentang seorang cewe yang mencari cowo yang dia sukain pas SD (beuuh), setelah menyatakan perasaannya ke si cowok capek-capek, eh malah dikasi tau sama komiknya bahwa hari itu ada komet (atau meteor) yang akan jatuh dari langit dan tak ada yang bisa mencegah itu. Ending apaan itu. Tapi sedih!! Sedihh..! (lebay)
Ceritanya kebanyakan seputar kehidupan anak SMA dan segala masalah kehidupan mereka. Hubungan buruk ke orang dewasa dan para guru dan sebagainya. Mengenai gambar.. tidak terlalu istimewa, tapi gak jelek! Malahan agak memiliki semacam karisma lho. Kayak gambar si Reiko Shimizu itu. Bukan kayak CLAMP sialan itu juga. Yah, pokoknya kalau kalian cari cerita cinta remaja di komik Iguchi sensei, berarti kalian nyapek-nyapekkin diri aja, karena hal cheesy begituan gak ada. Nt bakalan disuguhin cerita yang singkat-singkat, aneh, dan sering juga nih : menyentuh. Bener-bener bizarre!
Yang masih mengganggu pikiran ane (cielah!), adalah apakah nih orang bernama Kanon Iguchi masih hidup atau udah mati? Kalau iya hidup, kok ane cari di Google namanya malah gak ketemu?? Hmm, kesel ane. Mana kalau ke Gramed sekarang bete harga komik udah melambung tinggi seperti balon helium, udah gitu pas dibaca ceritanya? Halah, pengen ane bakar aja sekalian (tapi gak jadi, sayang duitnya)!! Mendingan komik jadul, udah murah, ceritanya gak neko-neko, eh... tapi ada juga sih yang lebay kayak Candy-Candy dsb. Mana ada sekarang komik thriller yang plotnya cerdas kayak Kanon Iguchi? Gak ada! Wuah, bete! Dimana gerangan dikau Iguchi sensei?! Bosen nih bacanya novel sok psikopat atau novel ninja-ninjaan. Enek mampuss... emang yang namanya komik bagus jarang diterbitin disini. Nyari komik-komik karya Sakura Tsukuba aja susah. Eh, ada yang tahu dia gak? Tahulah pasti.
Jadilah saya sering nongkrong di toko buku bekas. Karena murah, barangnya langka, dan penjaga tokonya ganteng lagi. Haha.
Ya sudah, capek juga ngetik. Habis ini mau nonton film aneh yang judulnya "Elegy". Itu lho yang tentang dosen tua bangka (Ben Kingsley) yang naksir sama mahasiswa Kuba-nya yang seksi (Penelope Cruz)...
Have a nice day, kids! Always read the good books!
Selasa, 31 Agustus 2010
No Regrets! (Oasis Tribute)
Oasis bubar tahun lalu, Agustus 2009. Dan ane jadi penggemar berat dadakan bulan Juni yang panas tahun 2010. Sungguh ironi..........!!
Ironi karena ada beberapa penyesalan disini. Ane gak akan mendengar lagu baru mereka, gak akan nonton konser mereka (kecuali kalau mereka mengadakan konser reuni), sedih karena masa-masa mereka lagi jaya dan jadi headline di media sudah l.e.w.a.t. Semuanya sudah LEWAT. Grrr..
Kenapa ane tiba-tiba ane nge-post tentang Oasis? Karena bulan Agustus kemarin adalah bertepatan setahun mereka bubar. Ane nge-post ini awal September, soalnya moodnya baru muncul bulan ini. Dasar, moody.
Kalau dipikir, ane menyukai mereka bukan karena mereka adalah band terbesar di era Britpop Movement (90's), atau karena mereka suka berkoar : "we're the best band in the world!", atau karena mereka menjual album What's the Story Morning Glory lebih laris daripada album Revolver-nya Beatles. No.
Mereka punya semangat tertentu. Semangat, passion, spirit. Dan itu semua adalah definisi musik buat ane.
Setiap orang punya seleranya masing-masing. Kau berjoget mendengar lagu Telephone-nya Beyonce? Ane nggak. Kau ikut bernyanyi mendengar lagu-lagu Owl City? Mungkin aku ya, kebanyakan tidak. Ikut mengetuk-ngetukkan meja mendengar lagu "Lollipop"-nya Mika? Aku tidak. Tidak masalah, sebab membicarakan musik berarti bicara secara subjektif.
Oasis adalah band yang punya tiga hal penting sebagai rock'n'roll band : lagu, sikap, dan ciri khas. Meskipun Sir Paul McCartney pernah bilang : "mereka cuma band yang menyanyikan lagu-lagu anak muda, mereka akan hilang dengan sendirinya", tapi ane gak setuju. Tentu saja semua fans juga begitu. Band yang dimotori Gallagher bersaudara, dengan sifat mereka yang bagai minyak dan air ini, mampu bertahan melawan tes waktu. Sebuah polling yang diadakan di misformusic.com membuktikan bahwa mereka adalah band paling berpengaruh di era 90'an, dan berbagai polling lainnya. Tapi bahkan lagi-lagi bukan itu yang terpenting. Semua orang tahu lebih dari 200 juta orang menonton video klip Lady Gaga, "Bad Romance", tapi apa semua orang menonton karena menyukainya? Silakan baca komentar-komentar di Youtube kalau tidak percaya. Oh, no offense!
Noel pernah bilang dalam sebuah film dokumenter tahun 2000. "You can put your life in this band, which won't throw it all away", dia melanggarnya. Noel sendiri yang menyatakan mundur dari Oasis. Bukan sekali ini dia mengecewakan para fans. Meskipun ane merasa, sepertinya sih dia tidak peduli apa yang akan dikatakan orang tentang bubarnya band. Ya, tak pernah kudengar sekalipun dari mulut Noel maupun Liam kata-kata penyesalan atau maaf (kecuali ketika insiden Noel mendoakan Damon Albarn "Blur" supaya kena AIDS dan mati. Itu saja yang kutahu.) Itulah yang membuatku menyukai mereka. Tak ada penyesalan. Apa yang sudah menjadi statement, tidak boleh ditarik lagi. Tidak boleh merasa malu atau ragu. Itulah Gallagher bersaudara, itulah spirit dari band ini. That's why they got the best fans in the world. Loyal fans.
Mengingat kembali masa kejayaan mereka. Yang kini mungkin cuma tercetak saja di koran-koran usang dan semakin dimakan waktu. Para penggemar yang dahulu sekumpulan remaja-remaja keras kepala penggertak dunia dengan rock and roll, sekarang semakin bertambah umur. Semakin dewasa, bisa dikatakan begitu. Noel dan Liam Gallagher pernah berada di puncak gunung dan melihat banyak hal, tapi yang namanya hidup itu berputar. Dan tak ada Oasis yang sama lagi. Seperti halnya (kemungkinan) tak ada band seperti mereka lagi. Musik dengan passion, attitude, and spirit. Para fans tahu hal itu dengan baik, dan mereka semakin dewasa pula. Semakin menerima kenyataan.
Tapi ane sendiri bersyukur. Ane bersyukur ane mengenal mereka. Menyukai musik mereka. Jadi fans mereka. Yang namanya "fans" itu bukan sekadar orang gila yang suka mengumpulkan kaos, stiker, atau membuat tattoo idola mereka di punggung. Fans adalah orang yang menyukai sesuatu dengan passion dan menjadikan beberapa hal sebagai standar mereka. Bukannya sok-sokan bikin standar hidup atas nama band rock'n'roll, tapi setidaknya mampu menarik pelajaran yang baik.Pernah begitu?
Ngomong-ngomong soal "baik", ane merasa postingan tribut untuk band kesukaan ane ini jauh dari kata "baik". Hahaha. Biarlah tangan ini mengetik apa yang dia suka. Ane tinggal mengikuti.
Thank you for the good times. Sebagai salah satu fans dari jutaan lainnya, ini cuma mewakilkan sedikit atas penghargaan kita pada Oasis dan Gallagher bersaudara. Mereka dengan sikap dan ambisi selangit, semangat, dan kejujuran mereka mampu memotivasi banyak orang (meskipun mereka tidak pernah bilang mereka bermaksud memotivasi siapapun, hanya ingin bermusik, tidak lebih). Semua lagu yang terlahir dari otak Noel, semua lirik utopia nan jujur yang akhirnya dinyanyikan dengan penuh kebanggan oleh vokal Liam itu akan jadi bagian dari suatu masa dalam hidup ane. Dimana masa yang masih labil dan penuh keraguan itu, menjadi tercerahkan oleh "Live Forever", "Listen Up", "I Hope I Think I Know", "The Masterplan", "Revolution Song", "Gas Panic" mereka. Semua itu bukanlah sebuah motivasi, lebih tepat dikatakan "berbagi pengalaman", karena mereka berbicara atas keinginan dan pengalaman hidup yang keras dari masing-masing. Noel dan Liam Gallagher. Andaikan ada mereka disini, bukannya ingin meminta tanda tangan mereka di secarik kertas atau kaus, karena bagaimanapun tanda tangan, ya tanda tangan, tak lebih dari sekadar coretan tangan. Yang mungkin ane lakukan adalah menjabat tangan mereka dan bilang : "Thank you for the good times, thank you for sharing those tunes that maybe didn'tchange anything, but leave some hopes to me. A hope that a better day always come to us!".
Inspirasi? Bukan. Cuma pengingat bahwa manusia itu sejak awal adalah makhluk yang kuat.
Have a nice day, kids!
Sabtu, 28 Agustus 2010
Soal Cowok dll.
Pernah nggak ditanya soal makna 'kebebasan' dan lain-lain?
Ane sering bicara hal-hal yang berat. Kau tahulah, hal-hal serius macam : apa arti hidup buatmu? Kenapa ya, manusia gak pernah puas? Apa yang terjadi nanti setelah mati? Dan lainnya yang biasa diobrolin di kampus. Meskipun entah kenapa beberapa orang agak senang membicarakannya denganku, mungkin dipikirnya aku ini anak yang serius dan punya pikiran agak mendalam dibanding yang lain. Aku tidak tahu.
Tapi yang pasti aku bukannya tidak senang ngomongin itu, hal-hal menyesakkan hati seperti itu kadang justru enjoy juga. Aku ini bukannya sok filosofis atau apa. Mungkin karena aku memang terlalu melihat sesuatu dengan serius yang bahkan juga diiringi rasa cemas dan takut. Susah menjelaskannya.
Tapi hal yang paling tidak ahli kubicarakan adalah tentang cinta. Kau tahu, cinta... cinta pada lawan jenis. Mungkin itulah sebabnya setahu yang aku lihat, hampir tak ada yang berbicara soal "cowoknya" atau "ceweknya" denganku. Curhat soal pasangan mereka dan sebagainya. Mungkin itu juga sebabnya kebanyakan teman dekat sekitarku adalah jomblowan/jomblowati. Serius. Rata-rata temanku yang punya pacar, mereka seakan punya base camp sendiri-sendiri. Lucunya, seandainya ada pasangan yang baru jadian, sementara anak sekelas tahu kejadiannya, biasanya cuma aku sendiri yang tidak tahu. Tak ada orang yang memberi tahuku. Dan aku juga tak pernah menanyakan begituan. Atau akunya yang kurang peka? Pokoknya barulah sebulan dua bulan aku tahu. Soal begituan memang tidak penting untuk diketahui, sih. Aku cuma terkejut dan agak bingung, jangan-jangan aku punya semacam sexual disorder atau apa? Aku ini tidak tertarik pada satupun makhluk lawan jenis dalam hidupku. Kecuali, yah... artis-artis itu.
Sebenarnya soal jatuh cinta (akh, akhirnya kuketik juga 'kan..), teman-teman juga banyak yang merasakan hal yang sama. Umumnya bukan karena gak berminat. Mungkin karena belum ketemu yang cocok.
Yang bikin aku heran lagi, nih... aku paling benci, beneran benci plus risih, kalau ada cowok yang coba-coba memberi perhatian khusus padaku. Aku sih bisa saja pasang tampang suka, tapi perasaan sebenarnya berlawanan. Gak sekali dua kali ane dikasih barang sama cowok, jujur saja. Tapi tiap kali ingat, yang terbersit dalam pikiran adalah : sial, gw serasa ngutang sama cowok. Aku memang tidak senang kalau dibaik-baikkin sama mereka. Serasa palsu, begitu. Agak munafik.
Apalagi kalau misalnya ada yang begini :
"Eh, tonton ya film ini! Bagus banget, nyesel gak nonton!"
Terus si cowok bilang : "Hm, ane gak suka nonton sih... Tapi asal nt seneng, ane coba tonton deh"
what the fook..
Jadinya ane menilai kebanyakan yang namanya orang kalau sudah naksir orang lain, pasti akan melakukan sesuatu demi kesenangan orang yang bikin dia naksir (aduh, jelek banget sih bahasanya). Sepeti kasus tadi. Maksudnya, aku akan jauuuhhh lebih menghargai kalau dia mau menonton karena dia memang kepingin, Bukan demi kepuasanku. Biasanya kalau sudah begitu ane balas saja : "Gak usah, gak usah nonton juga gak apa-apa,". Begitu saja. Tapi dia akhirnya tetap maksa nonton. dan bodohnya lagi, gak ngerti maksud filmnya. Halah. What a prick.
Yang namanya cowok memang tertarik cuma sama hal-hal bodoh kayak motoGP atau lagu-lagu rock gak jelas. Jarang aku kenal cowok yang bisa diajak bicara soal film, buku, ataupun musik. Mereka bahkan masih tertukar membedakan antara 'minat' dan 'keahlian'. Bukannya sok pintar. Tapi biasanya cowok yang aku ajak bicara orangnya agak-agak dungu sampai-sampai tidak tahu siapa itu John Lennon atau Hunter S. Thompson. Selera orang memang beda. Tapi bosan juga rasanya kalau bicara soal begituan, mereka cuma manggut-manggut sambil "oohh" dan "hmmm", jelas betul bingung mau merespon apa. Mungkin itulah kenapa aku sangat suka pada cowok pintar. Tapi bukan asal pintar. Cowok-cowok di kelasku banyak yang pintar. Tapi, entahlah.. tak ada yang sedikit luwes, berwawasan, ataupun agak berontak sedikit. Semuanya anak baik yang bikin bosan.
Aku ini orangnya memang bodoh, jadi aku lumayan senang kalau bertemu dengan mereka yang lebih pintar. Mereka selalu bikin kagum. Pintarnya bukan sok tahu. Pintarnya itu juga bukannya jenius seperti Einstein atau Bohr, tapi yang tahu apa yang kumaksud dan apa yang sebenarnya terjadi. Bicara apa aku ini. Aku memang agak bodoh soal beginian. Soal menentukan cowok macam apa yang menarik. Saat ini yang menarik buatku yah, cuma cowok yang bisa main gitar sambil mengarang lagu seperti Johnny Cash, James Taylor, hingga Noel Gallagher. Mereka kelihatan luar biasa dan membuatku iri. Iri pada istri-istrinya. Hahaha.
Sudahlah, nanti kalau kulanjutkan malah bikin kau muntah. Aku sendiri agak mual-mual dari pagi.
Have a nice day, kids!
Langganan:
Postingan (Atom)