Ramadhan penuh acara-acara bullshit. Suatu kebiasaan orang-orang stasiun TV tiap tahun. dulu ane berpikir : "TV bener-bener jadi anak baik selama bulan Ramadhan", sekarang yang ane pikir malah ; "TV makin keliatan bancinya pas Ramadhan," ane gak setolol dulu lagi.
Acara komedi lebay dan sinetron Ramadhan, hal-hal goblok seperti itu. Kebanyakan begitu nonton itu--2 menit aja--langsung ane off tuh TV. Berita lebay, film-film class B-, sinetron klise, orang pamer depan TV makan makanan enak, reality show brutal, talk show ngebetein... Kangen gw film-film dokumenter sama film-film Barat yang bagus.Mana ada yang begituan sekarang? This TV stuffs really test my patience..
Tapi ada satu yang lumayan menarik. Kalau kau lagi makan sahur sekitar jam 4, lihat di Metro TV acara Tafsir Al-Misbah. Yang membawa acaranya adalah David Chalik. Acara itu adalah program TV rutinan milik Metro TV dimana Prof. Dr. Quraish Shihab menafsirkan al-Qur'an dengan baik sekali.
Gayanya yang khas itu : kalem, sabar, logis, santai (tapi serius), dan kadang lucu juga membuat kita berpikir : orang ini lebih dari sekadar ulama TV biasa. Dia adalah seorang guru. Keseluruhan sosoknya sampai nada suaranya, mengingatkan kita pada sosok guru yang kita dambakan. Suatu keberuntungan bagi umat muslim memiliki ulama seperti beliau. Alhamdulillah... thanks for sharing ur knowledges to us, Sir!
Itulah yang membuatku tertarik untuk membahas sedikit tentang beliau. Sungguh senang rasanya mengetahui TV lokal keparat Indonesia ini masih terpikir untuk menampilkan kebijaksanaan beliau di TV. Salutt!
Ya Allah panjangkan umur beliau dan seluruh ulama (yang bukan munafik) di dunia ini agar mereka tetap menyalakan semangat keislaman di seluruh dunia. Amin!
Untuk melihat biografi beliau sekilas silakan klik link Wikipedia ini
Untuk melihat biografi beliau sekilas silakan klik link Wikipedia ini
Kata beliau tentang... (berdasarkan acara TV "Tafsir al-Misbah")
Tentang wanita yang tidak memakai jilbab karena merasa belum dapat petunjuk
"Apakah jika manusia ketika ia diberi petunjuk lalu ia tidak mau lantas Allah rugi? Pertama, kita harus bedakan. Ada orang yang diberi petunjuk lantas ia mengerti. Ada juga yang sudah diberi petunjuk tapi ia tutup mata. Jika ia berkata : saya ini belum dapat petunjuk Allah...", ketahuilah sebenarnya dalam hatinya ia sudah tahu yang mana benar dan yang mana yang salah. Masalahnya, dia tidak mau menerima petunjuk itu. Dia tidak mau melaksanakannya. Kalau anda tidur lalu berniat shalat malam, anda pasti akan bangun jika anda mau. Tapi anda kebablasan, itu berarti anda belum sungguh-sungguh berniat. Apakah Allah rugi jika petunjukNya diacuhkan? Tidak akan."
Tentang orang yang tidak percaya surga dan neraka dan selalu mempertanyakannya....
" Jika anda percaya surga dan neraka itu tidak ada, lalu kenyataannya memang tidak ada. Apakah anda akan rugi? Tentu tidak, karena anda benar. Lalu apakah orang yang meyakininya juga rugi? Tidak juga. Sebab mau percaya atau tidak, keduanya tidak eksis. Tidak nyata.
Tapi sekarang begini, jika ada orang yang tidak percaya ada surga dan neraka, sementara keduanya benar-benar ada? Apakah mereka rugi? Ya, sebab mereka jadi tidak memperhitungkan amal perbuatan mereka. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang mengimaninya? Ya, tidak rugi. Sebab mereka tahu ada konsekuensi dari tiap perbuatan. Apa kesimpulannya kalau begitu? Ada atau tidak neraka dan surga, orang yang beriman padanya TIDAK akan dirugikan. Orang yang beriman selalu beruntung, kalau demikian kenapa kita harus memilih untuk tidak percaya?".
Tentang zuhud dan hak-hak manusia
"Manusia semenjak lahir memiliki hak. Hak-hak tersebut mewajibkan diri kita sendiri untuk menunaikannya. Seperti hak kodrati, makan, minum, tidur, dan hubungan sosial. Hak untuk sehat, bahagia, dan seterusnya. Sementara ada orang yang memilih untuk hidup zuhud. Orang-orang ini meyakini bahwa zuhud berarti meninggalkan dunia untuk mengejar akhirat. Padahal kita kan berdo'a : Rabbanaa Aatinaa fid Dunyaa Hasanah, wa fiil Aakhirati Hasanah..". Zuhud itu sebenarnya adalah keseimbangan antara hidup dunia dan akhirat. Kita disuruh untuk mengejar kebahagiaan dunia bukan berarti kita lupa akhirat juga.
Tentang poligami...
"Siapa yang bilang kalau poligami itu sunnah Nabi SAW? Poligami itu bukan ibadah murni. Seperti halnya pintu darurat pesawat yang dilarang dipakai kecuali jika pilot mengizinkan. Ia seperti opsi terakhir dan harus dipikirkan matang-matang. Untuk lebih jelas baca disini"
Tentang hamba yang malu meminta saat berdo'a
"Allah paling senang dengan hambaNya yang berdo'a, itu pertama. Yang kedua, ada pula yang malu saat berdo'a entah karena merasa tidak pantas meminta atau karena merasa Allah lebih tahu kebutuhannya sendiri. Tapi kita coba pikir lagi, yang namanya suami istri, apakah mereka malu satu sama lain? Tidak. Tak ada lagi rasa segan diantara mereka. Kenapa? Karena mereka sudah DEKAT. Bagaimana kita bisa malu meminta pada Allah? Sementara ia lebih dekat pada kita, lebih dari diri kita sendiri. Ia yang lebih memahami kita. Untuk apa kalau begitu malu meminta dan merasa tidak pantas padaNya? Allah sangat mencintai hambaNya yang meminta dengan tulus. Jadi jangan malu meminta pada Allah SWT banyak-banyak. Sebab Ia tak akan kehabisan dan Ia selalu mendengar do'a setiap orang"
dan lain-lain silakan baca buku beliau atau tonton acara TVnya di MetroTV. :-)
Have a nice day, kids!
PS : God, i love this man! But i'm sure You love him more than i do.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar